Jogja
Jumat, 12 Agustus 2011 - 16:11 WIB

Rem blong, truk pengangkut bakul masuk parit

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—lantaran rem blong, sebuah truk bernomor polisi AB 9328 ED, yang mengangkut belasan pedagang, masuk ke parit sedalam tiga meter, Jumat (12/8) siang.  Alhasil, 13 penumpang terpaksa dilarikan di RSUD Wonsari karena mengalami luka berat dan ringan. Dua penumpang lainnya dirujuk di RS lain.

Menurut pengakuan sang supir, Dwi Riswanto, 30, warga Ngebrak Barat Semanu, Semanu, kejadian itu bermula saat dia turun di perbukitan Pok Cucak, Sidorejo, Ponjong, yang dikenal terjal dan sering terjadi kecelakaan. Tiba-tiba saja, rem blong dan tidak bisa dikendalikan Riswanto.

Advertisement

Truk itu sempat manyalip truk yang ada di depannya. Namun saat melewati mini bus dengan kondisi rem masih blong,  dari arah berlawanan muncul truk lain. Riswanto yang ingin menghindari tabrakan tersebut, berinisiatif banting setir ke kanan untuk ditabarakan ke pohon mahoni sebelum masuk parit sedalam tiga meter.

“Mau bagaimana lagi, di depan ada bus lain. Daripada tabrakan saya lebih baik banting setir ke kanan tabrakan ke pohon hingga masuk parit,” ujarnya  kepada Harian Jogja, Jumat, (12/8) saat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Wonosari itu.

Dwi Riswanto, tidak menyangka bahwa truk Mitsubishi miliknya yang dirakit pada 1981 dan baru dibeli 5 bulan lalu itu mengalami rem blong secara mendadak. Pasalnya, pada saat pergi mengantar pedagang sekitar pukul 01.00 dini hari, dan truk masih normal. Bahkan, sesaat sebelum truk dipakai untuk menjemput para pedagang pasar di daerah Ngrancah, Girisubo, truk itu dalam kondisi sehat. “Tiap hari saya cek baik rem, lampu, mesin, dan semuanya. Tapi entah kenapa tiba-tiba rem tak berfungsi,” pungkasnya.

Advertisement

Sementara itu Sugirah warga Sambirejo, Siderojeop, Ponjong, salah satu pedagang yang dirawat di ruang UGD, RSUD Wonosari itu mengaku kaget dengan kecelakaan tersebut karena setiap pasaran dia bersama para pedagang lainnya dari Ngrancah, Girisubo, kerap menggunakan jasa truk tersebut. Truk itu sebelumnya menganyatkan  “Waktu kejadian itu saya cuman mendegar bunyi kaca pecah, tiba-tiba saja truk sudah terguling,” ujarnya.(Harian Jogja/Kurniyanto)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif