Jogja
Jumat, 9 November 2012 - 17:04 WIB

Papan Nama Kota Wates Bahayakan Pengguna Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pengguna jalan menunjukkan papan bertuliskan Selamat Jalan yang roboh di Gapura Selamat Datang Dusun Milir, Kedungsari, Pengasih, Jumat (9/11/2012). (MG Noviarizal Fernandez/JIBI/Harian Jogja)

Seorang pengguna jalan menunjukkan papan bertuliskan Selamat Jalan yang roboh di Gapura Selamat Datang Dusun Milir, Kedungsari, Pengasih, Jumat (9/11/2012). (MG Noviarizal Fernandez/JIBI/Harian Jogja)

KULONPROGO—Papan nama Kota Wates di gapura batas kota Dusun Milir, Kedungsari, Pengasih, Kulonprogo roboh dan hampir mengenai pengguna jalan, Jumat (9/11/2012).

Advertisement

Pantauan Harian Jogja, Jumat (9/11/2012) siang, sekitar pukul 14.30 WIB, papan nama dengan tulisan “Selamat Jalan” sepanjang sekitar lima meter jatuh dan hampir mengenai pengguna jalan yang melintas di Jalan Wates-Jogja tersebut.

Yulianto,49, warga Kebonagung, Tridadi, Sleman yang melintas menggunakan mobil di lokasi itu mengaku kaget dan hampir mengalami kecelakaan akibat kejadian itu. “Saya baru pulang melayat dari Wates. Tadi jatuh hampir kena, lalu saya berhenti karena kalau saya banting ke kiri pasti akan tabrakan dengan sepeda motor di samping,” ujar dia.

Karena jatuh di tengah badan jalan, arus lalu lintas di lokasi itu sempat tersendat beberapa saat, sebelum akhirnya dipinggirkan oleh warga sekitar. Yulianto menduga papan itu terjatuh karena baut-bautnya sudah berkarat akibat kurang terawatt.

Advertisement

“Saya harapkan semoga bisa diperbaiki dan diperhatikan karena sangat membahayakan. Pengguna jalan kan tidak tahu kalau melintas lalu kena bahaya sekali,” kata dia.

Keluhan serupa juga diungkapkan Susanto,32, warga Toyan, Ngestiharjo, Wates. Menurut dia hal serupa juga
di gapura yang berada di sisi barat Kota Wates itu. “Kalau tertiup angin ada terdengar seperti suara mau lepas. Bisa membahayakan pengguna jalan,” kata dia.

Terpisah, Kabid Pendapatan DinasPendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kulonprogo  mengakui selama ini pihaknya tidak pernah melakukan perawatan secara rutin karena pihaknya kekurangan sumber daya, termasuk dana. “Kalau sisi yang dikomersilkan, pengawasannya diberikan padap ihak penyewa,” ungkap dia.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif