Jogja
Kamis, 22 November 2012 - 14:24 WIB

Warga Wates-Pengasih Gotong Royong Bangun Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dusun Tunjungan, Desa Pengasih dan Dusun Beji, Kelurahan Wates bekerja sama melakukan semenisasi jalan yang memisahkan kedua desa tersebut, Kamis (22/11/2012). (MG Noviarizal Fernandez/JIBI/Harian Jogja)

Warga bergotong-royong membangun jalan di perbatasan Kecamatan Pengasih-Wates, Kamis (22/11/2012). (MG Noviarizal Fernandez/JIBI/Harian Jogja)

KULONPROGO—Puluhan warga Desa Pengasih dan Kelurahan Wates, Kulonprogo  bergotong royong membangun jalan tembus di perbatasan kedua wilayah. Jalan itu diharapkan mampu mengurai kemacetan lalu lintas di jalur utama jalan Wates.

Advertisement

Informasi yang dihimpun, warga yang terlibat kegiatan gotong royong itu berasal dari Dusun Beji, Kelurahan Wates serta Dusun Tunjungan, Desa Pengasih.

Ditemui , Kamis (22/11/2012), Jeringin, salah satu ketua Rukun Tetangga (RT) setempat mengatakan kegiatan padat karya yang bersumber dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulonprogo.

“Proyek ini berjalan sejak 19 November, nanti berlangsung sampai bulan Desember. Dana dari dinas sekitar Rp60 juta, dan dikerjakan oleh warga Wates dan Pengasih,yang karena di sisi barat jalan merupakan wilayah Wates, sementara di sisi timur, wilayah Pengasih. Mereka dibagi dalam tiga kelompok, satu kelompok mendapatkan jatah kerja satu minggu dengan upah per orang Rp27.500,” kata Jeringin.

Advertisement

Masih menurut dia, semenisasi jalan sepanjang 600 meter itu bertujuan mempermudah akses lalu lintas warga di kedua wilayah. Pasalnya selama ini kondisi jalan tidak rata sehingga sangat menghambat.

“Kalau jalannya berbatu-batu dan tidak rata, kasihan kalau misalkan ada orang sakit, butuh akses cepat ke rumah sakit tapi harus terkendala dengan jalan. Karena itu sejak dulu warga di sini, baik yang masuk wilayah Wates atau Pengasih berkeinginan memiliki jalan yang baik dan mulus,” terangnya lagi.

Kelancaran akses transportasi itu juga diyakini bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Kedua wilayah itu juga menjadi salahsatu sentra usaha pembuatan emping melinjo dan ternak ayam bukan ras (buras). Menurut Jeringin, jika kondisi jalan mulus, para pembeli bisa lebih sering mendatangi wilayah itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif