Jogja
Sabtu, 15 Desember 2012 - 18:45 WIB

Bank Sampah Wates Dipelajari Warga Myanmar

Redaksi Solopos.com  /  Miftahul Ulum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Leo Wang (tengah) mendengarkan penjelasan dari pengelola Bank Sampah RW 29, Wonosidi Lor, Sabtu (15/12). Dia bakal menerapkan manajemen pengelolaan sampah tersebut di negaranya. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Leo Wang (tengah) mendengarkan penjelasan dari pengelola Bank Sampah RW 29, Wonosidi Lor, Sabtu (15/12/2012). Dia bakal menerapkan manajemen pengelolaan sampah tersebut di negaranya. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

WATES-Pengelolaan dan operasional bank sampah di Wates, Kulonprogo dipelajari seorang berkebangsaan Myanmar, Leo Mang. Sedianya sistem serupa diimplementasi di negara Leo.

Advertisement

Leo yang juga seorang pastor  berkunjung dan mempelajari manajemen pengelolaan sampah di RW 29 Wonosidi Lor, Kelurahan Wates, Sabtu (15/12/2012).

Direktur Bank Sampah Wonosidi Lor, Suharto, menguraikan di lembaganya setiap Kamis dan Minggu warga menyetorkan sampah rumah tangga. Petugas kemudian menimbang dan mencatat di rekening warga.

Setelah terkumpul cukup banyak, pengelola bank sampah kemudian menghubungi pengepul barang bekas yang membeli sampah itu. Uang hasil penjualan kemudian akan dibagikan kepada warga sesuai rekening yang dimiliki.

Advertisement

“Setiap ditimbang, kami mendapatkan keuntungan sekitar Rp3 juta,” jelas Suharto.

Selain itu, pengelola bank sampah juga memiliki divisi daur ulang di mana mereka membuat berbagai produk kerajinan seperti tas, taplak meja, gantungan kunci bros dan sandal dari sampah plastik. Hasil kerajinan tersebut
kemudian dijual.

Leo Wang mengapresiasi manajemen pengelolaan sampah yang dilakukan warga RW 29 Wonosidi Lor.

Advertisement

“Saya akan menginformasikan upaya penyelamatan lingkungan berupa pengelolaan sampah di sini, kemudian mengajak dan mengajarkan manajemen dan pengelolaan kepada warga di sana,” tegasnya.

Bernadetta Widiandayani, Direktur Lembaga Persada yang bergerak di bidang lingkungan, Leo Wang yang sudah sepekan di Indonesia mempelajari desa sehat yang menata secara mandiri lingkungan serta keindahan desa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif