Jogja
Jumat, 26 April 2013 - 15:45 WIB

SISWI DITEMUKAN TERBAKAR : Sejumlah Tersangka Merasa Dihantui Korban

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Tersangka Pembunuhan RPR JIBI/Harian Jogja/Sunartono

Foto Tersangka Pembunuhan RPR
JIBI/Harian Jogja/Sunartono

SLEMAN-Sejumlah tersangka pembunuhan dan pembakaran RPR siswi SMK YPKK Sleman mengaku tertekan secara psikologis saat menjalani pemeriksaan di Polres Sleman.

Advertisement

Pengacara tersangka, Susantiyo saat dihubungi Harian Jogja menyatakan ada sejumlah tersangka yang tertekan secara psikologi. Mereka adalah AR, SPR, ED dan BG.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari keempatnya memang tidak termasuk dalam pelaku utama. Karena mereka sebenarnya hanya menuruti CA dan YN yang juga ayah dan anak untuk melakukan pembakaran jasad korban.

“Ada yang merasa tertekan terutama yang masih remaja umur 18-an itu. Karena mereka hanya menuruti CA sama YN,” ungkap dia Kamis (25/4).

Karena itu pihaknya berharap diberikan izin pendampingan psikologi dari Polres, agar proses hukum kepada para tersangka bisa berjalan lancar. Pasalnya jika terjadi gangguan psikologi bisa menghambat jalannya proses hukum. “Kalau yang keempatnya ini rata-rata sudah sangat menyesal dengan perbuatannya,” ujar dia.

Advertisement

Menurut sumber Harian Jogja ada salah satu tersangka yakni SPR yang hingga saat ini masih dihantui rasa takut. Bahkan masih terngiang di wajahnya jasad RPR yang turut dibawanya sesaat sebelum dibakar. Di dalam tahanan SPR memang berusaha untuk tobat, ia juga menjalankan salat lima waktu serta salat sunnah.

“Ada beberapa kali waktu, habis salat duha si SPR itu bermimpi atau bertemu dengan korban, dia sangat merasa bersalah dan tertekan,” ungkap sumber yang enggan disebut namanya.

Terkait permintaan penasihat hukum, Kasatreskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin mengizinkan jika ada pendampingan psikologis bagi para tersangka. Dalam memeriksa pihaknya sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Kalau memang yang bersangkutan merasa tertekan bisa diberikan pendampingan psikologis,” ungkap Heru.

Advertisement

Terkait dengan pemeriksaan ketujuh tersangka, Heru mengatakan kini masih difokuskan pada Briptu HRD. Keenam tersangka memang sudah mengakui keterlibatan HRD dalam kasus tersebut.

Tetapi HRD masih berusaha mengelak dari tuduhan tersebut. HRD lebih banyak diam meski sebenarnya menjadi otak bersama CA dalam kasus pembunuhan itu.

Kendati demikian, lanjutnya, diamnya HRD tidak lantas membuat ia bisa terbebas dari jeratan. Keterangan keenam tersangka sudah sangat cukup mendukung untuk menjeratnya dalam kasus tersebut. “Kami sebenarnya sudah tidak terlalu butuh dengan pengakuan HRD meskipun dia diam karena semua tersangka lain sudah membenarkan,” urai Heru.

Heru mengatakan sampai saat ini anggotanya memang tengah mendalami peran HRD dalam kasus tersebut. Serta menentukan peran setiap tersangka sehingga mereka mendapatkan ganjaran pasal yang tepat dan sesuai tindakannya melawan hukum itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif