Jogja
Senin, 6 Mei 2013 - 19:39 WIB

PENGEROYOKAN DI SETURAN : 4 Terduga Pelaku Jalani Pemeriksaan di Mapolres Sleman

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi.dok

 

ilustrasi.dok

Advertisement

SLEMAN-Empat terduga pelaku pengeroyokan dua anggota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 403/Wirasada Pratista Yogyakarta, Praka TNI Bathasar Lermatan dan Praka TNI Silvester Tawurutubun di kawasan Babarsari, Depok, Sleman telah ditangkap.

Keempatnya kini masih menjalani pemeriksaan di lantai dua ruang Reskrim Mapolres Sleman.

Advertisement

Keempatnya kini masih menjalani pemeriksaan di lantai dua ruang Reskrim Mapolres Sleman.

Setiap terduga pelaku ditangani satu hingga dua penyidik untuk mendapatkan keterangan terkait pengeroyokan.

Adapun di luar gedung belasan rekan terduga pelaku masih setia menunggu.

Advertisement

Dua orang terduga pelaku yakni FR dan STR ditangkap di kawasan Depok Timur Sleman. Saat malam harinya anggota kepolisian juga sempat menyisir terduga pelaku di kawasan Babarsari. Sedangkan dua terduga lainnya yakni BB dan BR menyerahkan diri ke Polres Sleman dengan didampingi sejumlah rekannya.

“Satu perusakan kaca dilakukan diduga tersangka. Karena kita sudah bekerja profesional, yang jelas kalau ada yang meminta pelaku harus sesuai prosedur kita,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua anggota TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) 403 Wirasada Pratista dikeroyok sekelompok pemuda. Keduanya terluka karena sabetan pisau.

Advertisement

“Terluka karena sabetan pisau, pukulan kayu dan batu,” kata Direskrim Polda DIY Kombes Kris Erlangga di Mapolda, Ringroad Utara, Sleman.

Pengeroyokan terjadi di minimarket Fulltim Jl Seturan, Minggu (5/5) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban Praka Baltasar Lermatan dan Praka Silvester Tawurutubun yang mengenakan pakaian biasa, bukan pakaian dinas di minimarket tersebut.

Pada saat bersamaan ada empat pemuda yang juga berbelanja. Namun saat membayar di kasir, uang yang mereka bawa tidak cukup. Kasir meminta mereka melunasinya, namun tidak mau. Mereka malah mengancam bila kasir melaporkan ke polisi. Mereka tetap tidak mau membayarnya sehingga cekcok mulut pun terjadi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif