Jogja
Rabu, 10 Juli 2013 - 22:51 WIB

MAYAT ABG SLEMAN : Semua Pembunuh Siswa SMP, Motif Sakit Hati karena SMS

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Antara

SLEMAN – Polisi berhasil mengungkap pembunuhan di TK Tunas Wisata Ambarukmo. Korban bernama Nanda Amalia Setyowati, 15, siswi salah satu SMP di Depok Sleman yang juga warga Grogol RT 06 Desa Purwomartani, Kalasan Sleman.

Advertisement

Ironisnya, dalam kasus ini baik korban maupun pelaku semuanya masih di bawah umur. Polisi menduga pembunuhan itu sudah direncanakan.

Kapolres Sleman AKBP Hery Sutrisman menjelaskan ketiga tersangka yakni DG, 14 tercatat sebagai siswa kelas IX MTs, kemudian SS, 15 siswa kelas X SMK, dan YS, 17 merupakan siswa kelas XI SMA.

Advertisement

Kapolres Sleman AKBP Hery Sutrisman menjelaskan ketiga tersangka yakni DG, 14 tercatat sebagai siswa kelas IX MTs, kemudian SS, 15 siswa kelas X SMK, dan YS, 17 merupakan siswa kelas XI SMA.

Ketiga tersangka adalah warga Dusun Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman. Adapun dua saksi yakni AY, 13 tercatat sebagai siswa kelas VIII SMP merupakan warga Dusun Papringan, Caturtunggal dan EP, 13 siswi kelas IX SMP, warga Gowok, Caturtunggal Depok.

Hingga kemarin petang kelimanya masih menjalani pemeriksaan intensif di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Reskrim Polres Sleman.
Ketiga tersangka ditangkap Senin (8/7) malam hingga Selasa (9/7) dinihari di rumah masing-masing. Sedangkan dua saksi lainnya dibawa dari sekolahnya Selasa (9/7) pagi. Karena itu saat diperiksa kemarin satu saksi yakni EP masih mengenakan seragam siswi SMP.

Advertisement

Menurutnya belum ditemukan tanda adanya pemerkosaan terhadap korban baik dari keterangan tersangka dan saksi maupun alat bukti. “Kalau kami melihatnya ini direncanakan karena sebelumnya mereka berkumpul,” terang Hery kepada wartawan di Mapolres Sleman, Selasa (9/7).

Adapun, Kasatreskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin menjelaskan pembunuhan sadis ini berawal ketika saksi EP mendapatkan pesan singkat atau SMS dari korban, Sabtu (6/7). Bunyi SMS tersebut menyebutkan jika pacar EP yakni tersangka YS sebenarnya tidak mencintai dan hanya memanfaatkan EP saja.

SMS yang masuk ke ponsel saksi EP itu terbaca oleh YS yang kemudian berang karena merasa dijelek-jelekkan.

Advertisement

Saat itulah YS, DG dan AY sempat berkumpul di rumah SS untuk sekadar membahas SMS tersebut. Maka timbul kesepakatan untuk melakukan klarifikasi korban.

Kemudian pada Minggu (7/7) tersangka DG yang merupakan mantan pacar korban meminta EP untuk menghubungi korban agar bertemu di TK Tunas Wisata. Permintaan itu pun disetujui korban. Lalu terjadilah pembunuhan sadis tersebut.

 

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif