Jogja
Senin, 4 November 2013 - 12:15 WIB

BUDIDAYA SORGHUM : Petani di Bantul Sulit Kendalikan Serangan Burung

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panen sorghum (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL- Petani pembudidaya komoditas sorghum di Bantul saat ini masih mengalami sejumlah kendal.

Ketua Kelompok Tani Bismo, Dusun Talkondo, Sarjiyo, menuturkan ada sekitar lima hektare lahan sorghum di desanya. Setiap satu hektare menghasilkan mampu menghasilkan satu ton sorghum.

Advertisement

Kendati hasil cukup baik, petani selama ini menghadapi kendala hama burung dalam penanaman sorghum. Petani harus berupaya keras melindungi tanaman mereka dari burung.

“Tanaman ini menjulang tinggi sehingga sulit dipantau bila ada burung yang hinggap,” katanya, saat panen raya sweet sorghum di Dusun Talkondo, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Minggu (3/11/2013). Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heryawan.

Rusman Heryawan mengatakan, pemerintah harus menjaga harga jual tanaman ini di tingkat petani agar mereka bergairah menanam Sorghum.

Advertisement

Harga yang tak menjanjikan bakal dapat menghambat pengembangan tanaman ini. “Kalau harga bagus, petani akan tertarik menanam,” kata Rusman.

Ia mengungkapkan, Pemerintah Pusat akan membuat program besar pengembangan sorghum. Hanya, menunggu hasil evaluasi penanaman sorghum yang ada di sejumlah daerah saat ini.

Tahun ini pemerintah menargetkan, sebanyak 50.000 hekatare tanaman. “Itu hanya sebatas luas tanaman, belum luas panen,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif