Jogja
Selasa, 17 Desember 2013 - 18:40 WIB

Setiap Tahun, Penderita Katarak di DIY Bertambah 3.500 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemeriksaan katarak. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Harianjogja.com, SLEMAN–Pasien penyakit katarak termasuk kasus yang tinggi diderita masyarakat Indonesia. Di DIY saja, setiap tahun ada sekitar 3.500 orang penderita katarak baru atau sekitar 0,1% dari total penduduk DIY sekitar 3,3 juta jiwa.

Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM Eva Revana, mengatakan, jumlah penderita karatak di Indonesia mencapai 1,6% dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut berdasarkan data 1999 yang hingga kini masih bertahan.

Advertisement

“Angka ini jelas cukup tinggi karena penanganannya pun tidak berkelanjutan. Kami bertekad mengurangi angka penderita katarak khususnya di DIY,” ujar Eva di sela kegiatan operasi gratis katarak di RSA, Selasa (17/12/2013).

Eva mengatakan, selain faktor pengetahuan terkait katarak yang rendah, faktar ekonomi menjadi alasan utama penderita katarak membiarkan penyakit mata tersebut.

Padahal, bila dibiarkan penderita akan mengalami kebutaan. Akibatnya, jumlah penderita katarak terus tinggi setiap tahunnya. “Fenomena ini banyak ditemukan di kalangan masyarakat pedesaan atau pinggiran. Kebanyakan belum mengerti jika kebutaan akibat katarak bisa disembuhkan total,” terang Eva.

Advertisement

Untuk menurunkan angka deadlock katarak, pihaknya sudah tiga kali melakukan kegiatan operasi katarak gratis. Sejak 2012, RSA UGM melakukan operasi katarak gratis terhadap sekitar 160 penderita katarak.

Harapannya, operasi gratis tersebut bisa membantu masyarakat untuk menyembuhkan penderita katarak.

“Karena banyak berada di daerah pinggiran dan pedesaan, kami menggunakan cara ‘jemput bola’. Selain melakukan sosialisasi, kami juga mengooperasi indera penglihatan agar dapat melihat lagi,” kata Eva.

Advertisement

Pihaknya berharap agar masyarakat tidak sungkan mengoperasi katarak ke rumah sakit. Sebab, proses operasi bisa dijamin dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

“Memang jaminan kesehatan belum menyentuh seluruh penduduk miskin. Makanya, operasi katarak dianggap mahal. Untuk mandiri, biaya paket operasi ini membutuhkan dana Rp2,5juta,” tuturnya.

Advertisement
Kata Kunci : Katarak Penderita Katarak
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif