Jogja
Minggu, 3 Agustus 2014 - 07:15 WIB

Empon-empon Kulonprogo Diburu Wisatawan dan Industri Modern

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota kelompok wanita tani Lestari Pedukuhan Gunung Gondang, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih Kulonprogo mengemasi jamu instan yang siap dipasarkan di salah satu pertokoan oleh-oleh di Malioboro. (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Produk empon-empon atau tanaman obat Desa Margosari, Kecamatan Pengasih Kulonprogo yang diolah menjadi minuman kemasan siap saji diburu industri modern maupun wisatawan yang tengah mengunjungi Malioboro, Jogja.

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari, Pedukuhan Gunung Gondang, Kulonprogo, Lestari Siti Rupingah, 43, mengatakan tanaman obat selama ini tumbuh subur di setiap pekarangan warga di Desa Margosari, Kecamatan Pengasih Kulonprogo. Semula, kata dia, tumbuhan berkhasiat tinggi ini tak memiliki nilai jual yang layak bagi petaninya. Bermodal resep tradisional keluarga, ia membuat inovasi agar jamu dapat lebih diterima semua khalayak umum.

Advertisement

“Awalnya saya hanya meneruskan resep dari ibu. Mengolah jahe dan kunir jadi minuman bubuk, ternyata banyak tetangga yang suka. Akhirnya saya coba mulai bisnis ini di tahun 1998,” ungkap Siti.

Kini usaha yang digerakkan bersama sebelas anggota KWT Lestari unit tanaman herbal telah membuat usaha ini terus berkembang. Bahkan pasar obat herbal ini telah menyasar sejumlah pertokoan modern, toko oleh-oleh seperti di Malioboro dan sejumlah usaha salon dan spa di DIY. Atas binaan sejumlah instansi seperti Dinas Pertanian Kulonprogo, produk herbal berlabel Sari Jampi ini telah menjadi salah satu produk unggulan yang dimiliki Kulonprogo dan DIY.

Parti, salah satu anggota KWT Lestari menambahkan pengolahan empon-empon menjadi produk instan ini masih dilakukan secara tradisional yakni dengan pemasakan menggunakan tungku dan kayu bakar. Dalam sehari setidaknya kelompok ini dapat memproduksi 10-30 kilogram serbuk herbal.

Advertisement

“Adapun produk yang kami produksi yakni minuman herbal seperti temulawak, jahe merah, jahe madu gula aren, kemungkus cengkeh hingga sirup wedang uwuh. Dikemas dengan beragam ukuran, dari ukuran sachet 70 gram yang dipatok harga Rp3.500 sampai Rp5.000, hingga ukuran 500 gram dengan harga Rp25.000,” jelas Parti.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif