Jogja
Jumat, 12 September 2014 - 13:20 WIB

Sudahkah Anda Berfoto di Tugu Jogja?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mendung tebal menggantung di langit kota Yogyakarta seperti terlihat dari kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Rabu (03/07/2013). Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Yogyakarta (Pusat Gempa Regional VII) menyebutkan prospek cuaca di Pulau Jawa pada 02 - 04 Juli 2013 umumnya hujan ringan - sedang, kecuali di pantai utara Jawa bagian barat berpotensi hujan lebat pada sore – malam hari. Musim kemarau 2013 adalah kemarau basah artinya musim kemarau tahun ini akan lebih banyak hujan ketimbang panasnya, hal itu masih akan berlangsung hingga bulan Oktober mendatang.

Harianjogja.com, JOGJA-Anda belum dapat dikatakan datang ke Jogja jika belum pernah berfoto di Tugu Pal Putih. Begitu kira-kira rumor yang berkembang di masyarakat. Alhasil, setiap orang yang datang ke Jogja berusaha menyediakan waktu untuk sekadar mampir dan ‘nampang’. Berikut kisah-kisah pengabadian momen di titik tengah Kota Jogja itu.

Husna Oktia Rohmah, terlihat begitu takjub saat melihat Tugu Jogja, Kamis (10/9/2014) malam. Saat turun dari sepeda motornya, ia langsung mengeluarkan kamera digital dari dalam tas kecilnya, kemudian menjepretkannya ke arah tugu. Kilatan cahaya blitz kamera tampak saling bradu di atas tugu setinggi 10 meter tersebut, karena sejumlah orang yang datang ke tugu juga sama-sama mengabadikan gambar tugu.

Advertisement

Suasana malam itu, memang tampak ramai lalu lalang orang di sekitar tugu. Bahkan mereka terkadang tidak mempedulikan suara klakson kendaraan yang akan melintas di sekitar tugu karena menghalangi jalan. Mereka terlihat asyik mengabadikan gambar tugu menggunakan kamera DSLR sampai kamera telepon genggam. Cuaca cerah dan kelap kelip lampu kota dari atas gedung sekitar tugu menambah keramaian kawasan tugu. Bahkan, hingga malam larut, salah satu bangunan cagar budaya Jogja  itu pun masih didatangi banyak orang.

Husna baru pertama kali nongkrong beberapa saat di sekitar tugu, meski perempuan kelahiran 21 tahun lalu, asal Kebumen, Jawa Tengah itu sudah dua tahun tinggal di Jogja. Selama ini ia disibukkan dengan aktivitas kampus di  Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

“Sebagai pendatang yang tinggal di Jogja, belum lengkap rasanya kalau belum berfoto di Tugu Jogja,” ucap Husna Oktia Rohmah, saat berfoto bersama teman-temannya di Tugu Pal Putih.

Advertisement

Sebelum menyelesaikan pendidikan, Husna memang sudah berniat untuk berfoto di tugu. Niat itu baru terlaksana setelah dua tahun di kota pelajar. Jauh sebelum menginjakan kakinya di Jogja, Husna memang sudah pernah mendengar kata Tugu Jogja, Malioboro. Kedua tempat itu diakuinya sering dibicarakan teman-temannya sebagai tempat yang wajib didatangi ketika berada di Jogja.

“Jadi tidak penasaran lagi kalau sudah ke ke Tugu,” kata dia.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Putu Wahyu, 16. pelajar sekolah menengah kejuruan ini sengaja membawa teman-temannya dari Palembang nongkrong di tugu. Menurut dia, tugu merupakan salah satu simbol jogja yang menjadi daya tarik wisatawan luar jogja.

Advertisement

“Di Jakarta ada Tugu Monas, di Jogja juga ada tugu,” ucapnya.

Tidak hanya Kamis malam, tugu bak gula manis dikerubuti semut. Hampir setiap malam, tugu tak pernah sepi dari orang-orang. Bahkan untuk hari-hari tertentu atau Sabtu dan Minggu warga yang mengunjungi tugu cukup banyak. Daya tarik tugu Jogja telah menghipnotis banyak orang. Meski yang datang hanya sekadar nongkrong, atau foto-foto atau hanya sekadar rasa penasaran.

Sayangnya, Putu sedikit terganggu dengan pemandangan sekitar tugu yang terlihat banyak sampah puntung roko. Menurut dia, kebersihan tugu harus selalu dijaga setiap saat untuk kenyamanan wisatawan. Banyak wisatawan dari luar jogja yang ingin tahu tugu dari jarak dekat.

“Agak kurang enak dipandang juga ada sampah,” kata Putu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif