Jogja
Rabu, 22 Oktober 2014 - 07:40 WIB

PILKADA BANTUL : Nama Suharsono Moncer, Dukungan Incumbent Meredup

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo PDIP (Istimewa)

Harianjogja.com, BANTUL – Hasil penjajakan nama bakal calon bupati di internal kader PDI Perjuangan (PDIP) Bantul cukup mengejutkan. Dari 16 Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP di Bantul yang sudah masuk menunjukkan dukungan untuk bakal calon Bupati incumben Sri Suryawidati justru meredup. Nama pendatang baru Suharsono justru moncer di basis arus bawah.

Nama calon incumben Sri Suryawidati tersebut hanya muncul di sembilan PAC di Kabupaten Bantul. Nama pendatang baru yakni
Suharsono yang juga perwira aktif berpangkat komisaris besar (kombes) justru muncul di 14 PAC. Adapun untuk bakal cawabup dari
kader pengurus DPC terdiri dari Joko Purnomo mengantongi empat PAC, Untoro Hariadi dan Hanung Raharjo masing-masing hanya satu PAC Bantul Kota dan Pleret.

Advertisement

“Ini pola demokrasi yang tengah dilakukan di internal partai kami sesuai dengan tahapan DPP PDIP. Setiap PAC harus bersikap dan hasilnya sudah ada,” ujar Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Bantul Albertus Yulianta kepada Harianjogja.com, Selasa (21/10/2014).

Menurut Yulianto, hasil penjaringan sikap PAC tersebut selanjutnya akan menjadi bahan kajian dan pertimbangan DPC untuk segera dilaporkan DPD dan DPP PDIP. Ia menduga kuat unggulnya nama Suharsono sebagai non-kader ada pergeseran pola pandang kader PDIP yang menginginkan adanya perubahan fundamental warna demokrasi PDIP di Bantul.

“Mungkin juga ada pergeseran pandangan modern kader PDIP bahwa tidak harus kader partai yang harus diusung seperti halnya amanat DPP PDIP dalam mendaftaran resmi nanti terbuka untuk masyarakat umum,” tambahnya.

Advertisement

Yulianto memaparkan masuknya lima nama tersebut sudah dapat dilanjutkan tahapan selanjutnya, yakni seleksi administrasi. Yulianto yang juga mantan anggota DPRD Bantul 2004-2009 menambahkan, DPC PDIP tidak berhak untuk menyaring nama-nama yang muncul hasil penjaringan DPC ke PAC tersebut.

Disinggung soal meredupnya dukungan kader banteng moncong putih terhadap istri Idham Samawi tersebut, Yulianto tidak banyak berkomentar. Ia hanya memprediksi banyak kader arus bawah menginginkan adanya perubahan, mengingat sudah 15 tahun ini Bantul dalam kepemimpinan Idham Samawi dipandang perlu ada regenerasi kepemimpinan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif