Jogja
Jumat, 12 Desember 2014 - 05:20 WIB

Ditegur, Geng Pelajar Klaten Serang Awak Truk di Cangkringan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN – Tak habis-habisnya membahas aksi kekerasan yang dilakukan pelajar. Jika sebelumnya, komplotan geng pelajar menyerang sekolah dan memukul guru SMK N 2 Depok. Kini giliran rombongan pelajar asal Klaten mengamuk pada awak truk pasir di kawasan Geblok, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Rabu (10/12/2014).

Seorang kernet truk yakni Edi Dwi, 19, warga Argomulyo, Cangkringan terluka akibat amukan rombongan pelajar itu. Peristiwa berawal ketika
rombongan pelajar dari salahsatu sekolah di Klaten Jawa Tengah nglitih memasuki area DIY yang diketahui akan ke kawasan Kaliurang.
Selama perjalanan tidak kurang dari 10 motor nyaris memenuhi separuh badan jalan. Beberapa ada yang berboncengan dan membawa sepeda
motor sendiri dengan masih mengenakan seragam pelajar.

Advertisement

Komplotan ini kebetulan melewati area jalur tambang yang banyak dilalui truk pasir di Cangkringan. Aksi kekerasan yang berujung penganiayaan
terhadap korban pun terjadi saat komplotan ini sampai di tikungan Geblok, Wukirsari. Penganiayaan yang diduga lantaran emosi itu berawal
saat korban Edi mencoba menghalangi agar rombongan pelajar tidak melintas terlebih dahulu. Tetapi anggota geng itu justru tidak terima.
Beberapa diantara pelajar sempat terjadi cekcok mulut selama beberapa detik dengan korban. Korban yang juga tergolong masih remaja pun
tersulut emosinya untuk melakukan perlawanan. Merasa memiliki teman banyak, salahsatu pelajar tiba-tiba memukul kepala korban dengan kayu hingga terluka.

Karena banyak sopir truk yang masih ngetem tak jauh dari lokasi, mereka pun berdatangan untuk memberi bantuan kepada korban. Sejumlah
sopir sempat akan menangkap komplotan itu tetapi berputar balik ke arah selatan.

“Untungnya mereka masih menggunakan seragam, jadi sopir-sopir itu masih bisa meredam emosinya karena mereka masih anak-anak, kalau
tidak bisa ramai. Tapi mereka ini malah berbalik ke selatan tidak jadi melanjutkan perjalanan ke Kaliurang setelah memukul korban,” terang
Kapolsek Cangkringan AKP Rubiyanto, Kamis (11/12/2014).

Advertisement

Para pelajar itu sempat melintas dengan kecepatan tinggi di depan Mapolsek Cangkringan. Saat bersamaan ada sejumlah sopir yang
melaporkan kejadian tersebut. Agar tidak kehilangan jejak, lanjut Roby, pihaknya langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan
pengejaran. Meski demikian saat dikejar petugas, alih-alih berhenti, komplotan geng pelajar ini justru menarik pedal gas untuk menambah
kecepatan motornya. Tetapi, sejumlah pelajar menggunakan dua motor berhasil dipepet petugas dan diberhentikan di kawasan Ringisari,
Argomulyo Cangkringan. Berjarak sekitar satu kilometer dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Saya juga sudah curiga, dari arah utara kok ada pelajar pada ngebut, waktu itu ada melapor lalu kami kejar dan dua ditangkap di Ringinsari,”
imbuh pria yang biasa disapa Roby ini.

Roby menambahkan setelah menangkap dua pelajar pihaknya memeriksa mereka. Dari pengakuan komplotan itu berasal dari salahsatu SMA di
Klaten. Dua pelaku yakni A, 16 dan E, 16, masing-masing pelajar kelas X diamankan di Mapolsek. Mereka diduga melakukan pemukulan
terhadap korban.

Advertisement

“Saat ini masih kami periksa dengan dihadirkan orangtua dan pihak sekolah. Karena masih anak-anak kami berusaha menjembatani kasus ini
terutama pelaku dengan korban,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif