Jogja
Rabu, 7 Januari 2015 - 06:20 WIB

PENATAAN KOTA JOGJA : Jam Kunjung Kraton Rencana Diperpanjang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - GKR Hemas (Harian Jogja/JIBI/dokumen)

Penataan Kota Jogja membutuhkan pemahaman dan penyesuaian dari setiap pihak, baik pelaku usaha, masyarakat hingga pemerintah setempat.

Harianjogja.com, JOGJA-Ke depan, penataan Kota Jogja tidak hanya berkisar masalah sarana dan prasarana fisik, tetapi juga penyesuaian jam kunjung wisatawan.

Advertisement

Gusti Kanjeng Ratu Hemas memahami ada sejumlah masyarakat yang menggantungkan hidupnya di Alun-alun dan Malioboro baik sebagai pedagang mau pun parkir mengeluh. Namun dia yakin masyarakat dapat memahami agar program penataan Kota Jogja pemerintah singkron dengan keinginan masyarakat.

Dalam penataan Kota Jogja, utamanya di Alun-alun Utara tahap awal ini memang wisatawan agak berkurang yang datang ke kawasan Alun-alun sejak parkir bus dipindahkan ke Ngabean dan Senopati. Hemas pun sudah memikirkannya di antaranya menerima usulan dengan memperpanjang jam kunjungan wisatawan ke Kraton hingga pukul 16.00 WIB. Sebelumnya Kraton buka pukul 08.00-14.00 WIB.

Kedepan, pihak Pengageng Kraton juga akan menyiapkan atraksi tiap malam melalui kenenian kraton untuk menarik wisatawan di malam hari.

Advertisement

“Atraksi tiap malam masih dipikirkan bentuk pentasnya nanti seperti apa,” ujarnya saat menjaring aspirasi dengan Forum Komunitas Alun-alun Utara di Kraton Kilen, Jogja, Senin (5/1/2015) sore.

Bahkan kedepan pihak Kraton memiliki keinginan agar kawasan wisata Kraton memiliki dua pintu. Pintu masuk dari depan Kraton dan pintu keluar di kawasan Taman Sari. Menurut Hemas, keinginan dari Ngarso Dalem tersebut agar Kraton juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di belakang Kraton.

“Tidak hanya untuk warga yang depan Kraton saja yang menikmati,” tandas Istri dari Raja Jogja Sri Sultan Hamengkubuwono X ini.

Advertisement

Ketua Forum Komunitas Alun-alun Utara Muhammad Fuad menyatakan sejak penataan Alun-alun dikeluhkan banyak warga karena tidak ada lagi pendapatan. Sebagian sudah ada yang sudah beralih profesi dari tukang parkir menjadi supir angkutan kota Si Thole. Selama ini pedagang dan tukang parkir mengandalkan wisatawan dari bus-bus yang parkir di Alun-alun.

“Tapi sekarang sejak parkir kendaraan wisata dipindah jadi sepi,” kata dia. Fuad berharap pihak kraton meramaikan kembali kawasan Alun-alun terutama pada malam hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif