Jogja
Jumat, 16 Januari 2015 - 00:20 WIB

TRANS JOGJA : JTT Pernah Mendapat 'Hukuman' hingga Rp100 juta

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Bus Trans Jogja JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Trans Jogja memiliki sejumlah kekurangan yang mengakibatkan unit bisnis ini ‘dihukum’ denda dengan jumlah lebih dari Rp100 juta.

Harianjogja.com, JOGJA-Direktur Utama PT.JTT Bambang Sugiharto mengakui adanya kekurangan dari Trans Jogja. Pihaknya pun sudah mendapat ‘hukuman’ dari Pemda DIY berupa denda.

Advertisement

Mantan Kepala Cabang PO.Damri ini mengaku selama tahun lalu sudah dikenakan denda yang jumlahnya mencapai lebih dari Rp100 juta. Denda itu di antaranya karena persoalan bus yang terlambat, lampu mati, hand rem yang kurang berfungsi, sampai operasional putaran bus tidak mencapai target yang ditentukan.

Dalam masa perpanjangan selama setahun ke depan, Bambang pun menegaskan siap memperbaiki pelayanan yang dirasa kurang. Saat ini, pihaknya sudah mulai melakukan perbaikan dengan mempertegas kembali tim teknisi bus.

Ia juga mengklaim sudah melakukan pembinaan kepada 100 sopir bus agar tidak ngebut dan ugal-ugalan saat mengendarai Trans Jogja.

Advertisement

“Jika ada penumpang yang merasa tidak nyaman naik Trans Jogja silahkan diadukan nomor busnya, jalurnya sekaligus sopirnya. Pasti kita akan tindak tegas,” ucap Bambang, Rabu (14/1/2015).

Soal keterlambatan bus pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari, pria kelahiran Medan Sumatra Utara ini berharap masyarakat memakluminya karena kondisi jalan padat. Dengan terlambatnya bus karena arus lalu lintas padat, PT.JTT pun terkena dampaknya karena tidak dapat memenuhi jarak kilometer yang menjadi hitungan subsidi dari Pemda DIY.

“Kalau telat kita juga kena denda,” tukas Bambang.

Advertisement

Anggota Komisi C DPRD DIY Sukamto saat rapat dengan Dishubkominfo, Selasa (13/1/2015) meminta Dishubkominfo menarik armada Trans Jogja yang tidak laik jalan karena bisa mengancam keselamatan penumpang.

Sukamto juga menyoroti ada beberapa armada Trans Jogja yang terkesan ugal-ugalan terutama pada malam hari. Hal itu, sebut Sukamto, karena bus harus memenuhi target kilometer yang tidak tercapai pada siang hari.

“Solusinya harusnya bus yang ada di jalur ramai penumpang ditambah dari bus yang sepi penumpang,” ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif