Jogja
Sabtu, 17 Januari 2015 - 21:40 WIB

BRIPDA TAUFIQ: Dari Bekas Kandang Sapi ke Rusunawa

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bripda Taufiq bersama ayah dan dua adiknya saat penyerahan bantuan satu unit hunian di Rusunawa Jongke, Sendangadi, Mlati, Sleman, D.I. Yogyakarta, Sabtu (17/1/2015).

Bripda Taufiq tidak lagi takut keluarganya kehujanan karena mereka telah dipindah dari tempat tinggal lama yang merupakan bekas kandang sapi ke Rusunawa.

 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Di tengah gempita desas-desus rekening gendut jenderal polisi yang mencapai puluhan miliar rupiah, ada cerita ironi dari Sleman, D.I. Yogyakarta.

 

Salah seorang polisi di Polres Sleman, Bripda Taufiq, hidup dalam kesederhanaan yang mengiris hati. Ia bersama keluarganya tinggal di bekas kandang sapi di Dusun Jongke Tengah, Sendangadi, Mlati, Sleman.

Advertisement

Untuk sampai ke tempat tugasnya di Mapolda D.I.Y. Bripda Taufiq harus berjalan kaki sejauh 7 km karena tidak mempunyai sepeda atau sepeda motor.

Setelah cerita pilunya dimuat di media massa, oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, Taufiq sekeluarga lantas dipindahkan ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jongke sejak Sabtu (17/1/2015).

Bripda Taufiq mengaku sangat bersyukur menerima bantuan tempat tinggal yang jauh lebih layak dari rumah lamanya. “Sebenarnya saya enggak menyangka bakal diberi kemudahan dan bisa tinggal di rusunawa. Terima kasih kepada Pak Bupati yang memberikan keluarga saya fasilitas ini sehingga kami bisa tinggal di tempat yang layak,” tuturnya, saat penyerahan bantuan satu unit hunian di Rusunawa Jongke, Sabtu sore.

Advertisement

Rusunawa Jongke yang terdiri dari empat blok dengan 390 kamar tersebut diresmikan Pemkab Sleman pada 2013 lalu. Fasilitas hunian murah itu memang khusus untuk warga yang sudah menikah dan memiliki penghasilan di bawah Rp3.000.000 per bulan.

Bripda Taufiq dan keluarga menempati unit nomor 23 di Blok B2 seluas 24 m2. Terdiri dari satu kamar, satu kamar mandi, satu ruang tamu dan satu ruang lagi untuk menjemur pakaian. Diberikan pula fasilitas pendukung lain berupa kasur, bantal, guling, selimut, kompor dan tabung gas, serta peralatan masak.

Sebenarnya, biaya sewa rusunawa yang ditempati keluarga Bripda Taufik Rp241.000 per bulan. Namun, selama satu tahun pertama, seluruh fasilitas tersebut diberikan secara cuma-cuma alias gratis. “Selama setahun biaya sewa rusunawa akan ditanggung Pemkab Sleman. Nantinya jika Bripda Taufiq sudah mampu membayar uang sewa sendiri, pembiayaan akan ditanggung oleh yang bersangkutan sendiri,” jelas Sri Purnomo di sela peninjauan ruangan yang akan ditempati keluarga Bripda Taufiq.

Sementara itu, Dir Sabhara Polda DIY, Kombes Pol. Yulza Sulaiman berharap Bripda Taufiq bisa lebih disiplin bertugas setelah pindah ke Rusunawa Jongke. “Sepekan ini ketika malam hujan, Bripda Taufiq sering izin saat piket. Bripda Taufiq izin menengok keluarga di rumah karena takut adik-adik dan bapaknya kehujanan. Setelah pindah di Rusunawa Jongke, Bripda Taufiq harus bisa lebih disiplin dalam piket karena keluarga di rumah sekarang sudah tidak takut kehujanan lagi,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif