Jogja
Minggu, 18 Januari 2015 - 09:25 WIB

PASAR TRADISIONAL SLEMAN : 2015, Pembangunan Pasar Prambanan dan Sleman Ditarget Selesai

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Pasar Prambanan JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Pasar tradisional Sleman untuk Pasar Prambanan dan Pasar Sleman ditarget selesai 2015.

Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Pasar (Dinpar) Sleman menargetkan pembangunan Pasar Prambanan dan Sleman selesai tahun ini. Kedua pasar tradisional tersebut diharapkan bisa segera dioperasikan para pedagang dan ikut mengangkat perekonomian wilayah setempat.

Advertisement

Kepala Dinpar Sleman, Tri Endah Yitnani mengungkapkan sebenarnya terdapat enam pasar tradisional besar dan potensial yang diprioritaskan segera dibenahi. Di antaranya Pasar Godean, Tempel, Pakem, Gamping, Sleman, dan Prambanan.

“Secara bertahap akan dibenahi sesuai kondisi yang ada. Sebagai tahap awal, saat ini kami fokus membenahi Pasar Prambanan dan Sleman,” ujar Endah, Jumat (16/1/2015).

Advertisement

“Secara bertahap akan dibenahi sesuai kondisi yang ada. Sebagai tahap awal, saat ini kami fokus membenahi Pasar Prambanan dan Sleman,” ujar Endah, Jumat (16/1/2015).

Sebelumnya, pembenahan pasar tradisional, khususnya Pasar Prambanan, mendapat sorotan dari anggota Dewan.

“Terkait pengelolaan pasar di Sleman, perlu upaya meningkatkan aktivitas ekonomi pedagang lokal. Sebab, dari pemantauan di lapangan, hampir 90 persen pedagang berasal dari luar Sleman, khususnya di Pasar Prambanan,” papar Wakil Ketua DPRD Sleman, R.Inoki Azmi Purnomo pada penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Sleman 2015, akhir November 2014 lalu.

Advertisement

“Dewan banyak yang protes karena di sana [Pasar Prambanan] banyak pedagang dari luar. Katanya lebih banyak pedagang asal Prambanan Klaten dari pada Prambanan Sleman,” ucap Endah,

Menurut Endah, roda perekonomian memiliki prinsip borderless. Jadi, tidak masalah jika geliat ekonomi di Pasar Prambanan juga digerakkan oleh pedagang luar daerah. “Jadi, borderless itu maksudnya tidak melihat batas wilayahnya. Hal terpenting adalah bisa mengangkat perekonomian di wilayah sekitar pasar tersebut,” terangnya.

Soal tahap pembangunan, 2015 adalah tahun ketiga bagi pembangunan Pasar Prambanan dan tahun kedua bagi Pasar Sleman.

Advertisement

“Anggaran untuk Pasar Prambanan sebesar Rp30 miliar sementara Pasar Sleman butuh Rp14 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman (DPUP) Kabupaten Sleman, Nurbandi, Jumat siang.

Namun, menurut Nurbandi, pembangunan kedua pasar tersebut tidak bisa tuntas tahun ini.

“Pasar Prambanan masih ada tahap empat tahun depan. Pasar Sleman juga belum tuntas tahap satunya kemarin. Selesainya paling cepat tetap 2016,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif