Jogja
Kamis, 22 Januari 2015 - 00:20 WIB

KULINER JOGJA : Baleayu Akan Ekspansi Ke Solo dan Bandung

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - General Manager Bale Ayu Resto Yudhiono (tengah) di sela HUT Bale Ayu Resto ke-6 di Bale Ayu Giwangan, Bantul, Senin (19/1/2015) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Kuliner Jogja, Bale Ayu Resto akan membuka cabang di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Harianjogja.com, JOGJA– Diusianya yang keenam tahun, Bale Ayu Resto akan melakukan ekspansi ke wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Alasannya, pusat kuliner di dua wilayah tersebut cukup menjanjikan.

Advertisement

General Manager Bale Ayu Resto Yudhiono menjelaskan, Bale Ayu tetap akan mempertahakan aneka olahan gurami bercita rasa istimewa. Cita rasa yang ditawarkan sesuai dengan taste masyarakat setempat. Sejak bediri 19 Januari 2009 lalu, restoran tersebut memiliki tiga cabang dengan pusat di Bale Ayu Giwangan, Bantul. Dua Cabang berada di jalan Timoho, Jogja dan Cirende, Tangerang Selatan.

Yudhi beralasan, ekspansi ke dua lokasi tersebut dilakukan karena potensi kuliner di baik di Bandung maupun Solo lebih besar.

“Tahun ini, kami berencana membuka cabang di Bandung. Tahun depan, rencananya di Solo. Sejak berdiri 2009 lalu, kami menawarkan kuliner bercitarasa khas. Kami mempunyai pengalaman melayani yang terbaik,” ujar Yudhi di sela perayaan ulang tahun Bale Ayu di Giwangan, Senin (19/1).

Advertisement

Diakuinya, persaingan kuliner di Jogja sangat ketat. Banyak pesaing-pesaing baru yang hadir. Namun, kehadiran para pesaing tersebut harus dinilai positif. Selain mampu menggerakkan roda perekonomian daerah, pesatnya kuliner di Jogja juga membantu membuka lapangan kerja.

“Kalau pesaing kuliner bermunculan, itu jadi lebih baik. Satu sisi, masyarakat diberi banyak pilihan dan di sisi lain para pebisnis akan mengetahui di mana kekurangan dan kelebihannya,” ujar Yudhi.

Salah satu strategi yang diterapkan Bale Ayu untuk terus bersaing adalah melahirkan menu beragam. Dia menyontohkan, untuk satu produk Gurami saat ini memiliki sebanyak 24 jenis masalah. Seperti Gurami Gombyang (sup khas Malang), Gurami Pesmol (khas Cianjur) dan Gurami Ingkung Langi (khas Madura).

Advertisement

“Satu bahan bisa melahirkan ratusan rasa. Setiap bulan, kami mengeluarkan menu baru. Syukurlah, peminat Gurami banyak,” katanya.

Pihaknya mencatat, pertumbuhan omzet setiap tahun rata-rata 10%. Angka tersebut terbilang besar bagi sebuah bisnis kuliner. Dalam waktu dekat, pihaknya akan membuka cabang baru Bale Bebakaran di kawasan Jalan Menteri Supeno, Umbulharjo. Kawasan tersebut dinilai sangat strategis karena terletak pada kawasan kampus dan mahasiswa yang menjadi target segmen Bale Bebakaran. Yudhi mengatakan, segmen kuliner bagi anak muda masih sangat potensial dan porsi marketnya sangat
tebruka lebar.

Berbeda dengan Bale Ayu yang lebih menyasar masket pelanggan keluarga, bale bebakaran justru menyasar anak muda. Konsep bangunan resto maupun menunya pun lebih disesuaikan dengan karakter personal kaum muda.

“Istilahnya, tumpeng yang tersedia di segmen anak muda itu masih terbuka lebar. Tinggal mau dikonsep seperti apa,” imbuhnya.

Advertisement
Kata Kunci : Kuliner Jogja UMKM DIY
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif