Jogja
Kamis, 22 Januari 2015 - 23:20 WIB

TRANSPORTASI JOGJA : Taksi Belum Tentu Turun Tarif, Ini Sebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi taksi.(JIBI/Solopos/Dok.)

Transportasi Jogja, utamanya taksi belum tentu turun tarif. Sebab taksi membutuhkan biaya ganti argo, bukan sekadar penurunan harga BBM bersubsidi.

Harianjogja.com, JOGJA-Beberapa sopir taksi di DIY mengaku tarif angkutan umum yang naik turun, tidak terlalu berpengaruh. Justru pengaruhnya mereka harus mengganti program argo dan tera sebagai mesih hitung tarif.

Advertisement

Heryyanto Yambo, misalnya. Sopir taksi dari perusahaan Jas Taksi mengaku, tidak sembarangan orang bisa mengganti argo taksi karena bisa mengacaukan sistem hitungan tarif.

“Makanya pergantian argo biasaya oleh perusahaan langsung,” kata dia, Selasa, (20/1/2015) malam lalu.

Hary yang sehari-harinya mangkal di depan Hotel Santika ini mengatakan, penurunan tarif taksi yang direncanakan kisaran lima persen tidak akan berpengaruh banyak. “Intinya kan penumpang,” ucap ayah dari empat anak ini.

Advertisement

Jika penurunan tarif disepakati lima persen maka tarif taksi sesuai argo Rp4.250 per kilometer menjadi Rp3.750. Sementara tarif per buka pintu Rp7.000 menjadi Rp6.000.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ananto, sopir taksi dari perusahaan Pamungkas Taksi. Dia mengakui, sampai kemarin siang, belum menurunkan tarif karena masih
menunggu keputusan Organisasi Angkutan Darat (Organda) karena perubahan tarif otomatis akan merubah mesin program argo dan tera.

Soal biaya merubah program argo taksi diakui Kepala Organda DIY Agus Adriyanto, Senin (19/1/2015) memang tidak mudah. Menurutnya, perubahan program argo harus mendatangkan teknisi dari Surabaya dan Bandung.

Advertisement

“Karena yang punya program mereka jadi tidak sembarang orang bisa merubah Argo,” kata dia.

Agus menyatakan, untuk merubah memerlukan biaya per satu taksi Rp100.000-Rp150.000. Oleh karena itu dia pun akan mengkoordinasikan persoalan tersebut ke Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika DIY.

“Bagaimana caranya supaya ada win win solution soal pergantian argo ini,” kata Agus.

Dalam pertemuan Senin lalu, Organda sempat memberikan opsi pada Pemda DIY agar penyesuain tarif dilakukan per enam bulan. Hal itu salah satunya terkait dengan perubahan sistem argo dan tera taksi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif