Jogja
Jumat, 30 Januari 2015 - 21:20 WIB

APEL BERBAKTERI : Dari 298,3 Kg, Baru 32 Kg Produksi Bidart Bros California Disita

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sidak apel berbakteri di Bandung, Kamis (29/1/2015). (Rachman/JIBI/Bisnis)

Apel berbakteri, dari hasil sidak, TJKPD DIY menyita 32 Kg buah impor yang dinilai berbahaya.

Harianjogja.com, JOGJA– Dari sebanyak 298,3 kg apel jenis Granny Smith dan Royal Gala yang berhasil disita Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) DIY, hanya 32kg yang diduga produksi Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika Serikat (AS). Sisanya dimungkinkan terjual ke khalayak. Pasalnya, dari lima Supplier apel impor di DIY tersebut, empat diantaranya mengaku kehabisan stok.

Advertisement

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Arofa Noor Indriani yang juga ketua TJKPD DIY mengatakan, jumlah apel yang berhasil disita tersebut berasal dari sejumlah lokasi baik sisi hulu (Distributor dan Supplier) maupun sisi hilir (Pedagang, Supermarket, Pengecer).

“Dari lima supplier yang didatangi, empat diantaranya mengaku kehabisan stok dan sisanya masih memiliki stok. Kami menggelar operasi sejak Senin hingga Kamis kemarin,” ujarnya saat gelar jumpa pers di kantor BKPP DIY, Kamis (29/1/2015) petang.

Dari supplier tersebut, pihaknya berhasil mengamankan sekitar 18 kardus dan lebih dari 100kg yang berhasil diamankan dari sejumlah swalayan dan pengecer di sejumlah titik. Sampai Kamis kemarin, pihaknya masih menemukan adanya apel impor yang dijual pedagang. Hingga Kamis kemarin, TJKPD DIY mengirimkan 10 sampel apel untuk diuji laboratorium ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) DIY.

Advertisement

“Menurut pengakuan pengecer, pembeli buah apel tersebut konsumen tertentu. Konsumennya menengah ke atas karena rata-rata dijual Rp48,000 hingga Rp49.000 perkg. Kalau buah apel hijau untuk diet, maka apel merah digunakan untuk obat diabetes,” tuturnya.

Meski mengakui jika bakteri bakteri Listeria Monocytogenes menular dan membahayakan kesehatan manusia, Arofa menghimbau agar masyarakat tidak usah resah. Pasalnya, Tim Jejaring akan terus bergerak dengan simultan untuk mengamankan produk berbahaya tersebut di pasaran. “Kami menghimbau agar masyarakat mulai mencintai produk lokal. Tidak perlu mengkonsumsi buah impor. Kalau mau apel, makan Apel Malang saja,” ajaknya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif