Jogja
Senin, 9 Februari 2015 - 10:20 WIB

Alumni SMAN 3 Jogja Gelar Aksi Anti-nyontek

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta Try out Superman mendengarkan kampanye antinyontek yang disampaikan Tim Teratai di salah satu kelas SMAN 3 Jogja, Minggu (8/2/2015). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Alumni SMAN 3 Jogja menggelar kegiatan try out sebagai salah satu upaya untuk menggalakkan antimenyontek

Harianjogja.com, JOGJA- Tim Teratai sebagai salah satu gerakan alumni dan siswa SMAN 3 Jogja tergerak untuk memberantas kebiasaan menyontek.

Advertisement

Minggu (8/2/2015), tim gerakan antinyontek ini menggelar Try out Superman. “Try out Superman, Simulasi Unas Pelajar Keren Antinyontek. Diikuti 815 pelajar SMP se-Jogja. Bahkan dari Cilacap juga ikut,” kata ketua panitia, Afif Izzul Falakh, di sela kegiatan.

“Kasihan gitu mereka. Ujian itu untuk mengetes kemampuan. Kalau nyontek berarti malah meremehkan dirinya sendiri dan enggak bisa ngukur kemampuannya sendiri,” kata Afif

Sejak pukul 08.00 WIB, ratusan pelajar SMP mulai mengerjakan soal mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Advertisement

Mendekati pukul 11.00 WIB, para fasilitator dari Tim Teratai memberikan kampanye pentingnya penegakan budaya antinyontek bagi kalangan remaja. Selain dalam bentuk penjelasan, Tim Teratai juga menyajikan film pendek seputar dampak menyontek.

Salah satu fasilitator, Nico Adi Nugroho, menyampaikan bahwa menyontek merupakan cikal bakal korupsi dan hanya menjadi penyakit dalam hidup seseorang. Tindakan tidak jujur ini hanya memberi kenikmatan sesaat.

“Cuma dapat nilai bagus pada saat itu sedang ilmunya tidak dapet karena cara pemerolehan tidak menggunakan kemampuan diri,” kata Nico.

Advertisement

Ekstrimnya, seseorang yang telah menyontek sama halnya merampas hak orang lain. “Nilai yang didapatkan bukan nilai kejujuran. Masuk SMA-mu itu ada faktor ketidakjujuran dan itu bukan nilaimu masuk sini [SMA]. Kamu itu merampas hak orang lain,” kata Nico di hadapan peserta try out.

Menurutnya, pelajar harus percaya diri dengan soal yang dikerjakan. Supaya terhindar dari tindakan menyontek, pelajar dituntut untuk mempersiapkan diri dengan belajar.

Nico menambahkan, try out bukan menjadi tujuan utama dari Tim Teratai. Try out hanya menjadi media mengkampanyekan gerakan anti nyontek. “Kalau dikemas seperti training itu kan bisa jadi siswanya terpaksa mengikuti. Tapi kalau dengan try out seperti
ini, siswa senang hati menerimanya tanpa unsur keterpaksaan,” tandas Nico.

Pihaknya berharap agar kampanye yang diberikan menjadi pedoman siswa SMP dalam mempersiapkan Ujian Nasional (UN) nanti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif