Jogja
Jumat, 13 Februari 2015 - 17:20 WIB

PENIPUAN GUNUNGKIDUL : SMP N 2 Patuk Nyaris Jadi Korban, Ini Modusnya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (JIBI/Solopos/Dok.)

Penipuan Gunungkidul menyasar dunia pendidikan dengan kedok beasiswa.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sebanyak 35 wali murid di SMP N 2 Patuk nyaris menjadi korban penipuan. Modus yang dilakukan pelaku dengan memberikan iming-iming beasiswa berprestasi kepada anak-anak mereka.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Harianjogja.com, Kamis (12/2/2015), modus penipuan bermula dari surat elektronik yang diterima pihak sekolah dengan alamat www.dirjen.dikdas@post.com. Lewat email itu, pihak sekolah diminta menyodorkan lima nama siswa dari masing-masing kelas untuk mendapatkan beasiswa. Di dalam laman itu juga tersedia formulir untuk diisi, mulai dari nama siswa, rangking, nomor rekening, nama orang tua dan nomor telepon. Awalnya pihak sekolah tidak curiga dan menyerahkan daftar nama siswa yang akan menjadi penerima beasiswa.

“Kita mengirimkan apa yang diminta. Apalagi mereka juga memberikan tenggat waktu hingga 16 Januari lalu,” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Patuk Heri Miswanto kepada wartawan, kemarin.

Advertisement

“Kita mengirimkan apa yang diminta. Apalagi mereka juga memberikan tenggat waktu hingga 16 Januari lalu,” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Patuk Heri Miswanto kepada wartawan, kemarin.

Heri menjelaskan kejanggalan itu muncul usai ada laporan dari wali murid yang mendapatkan telepon oknum yang mengaku pegawai Kemendikbud. Oknum itu memberitahukan bila anak yang bersangkutan juga mendapatkan beasiswa.

“Orang tua murid juga sempat dimintai nomor rekening dan ATM. Namun karena ragu, maka dikonsultasikan ke sekolah dan kami jawab belum ada,” paparnya.

Advertisement

“Kita diminta oleh pihak bank untuk tidak memberikan nomor PIN yang bersangkutan. Untuk itu, kami minta rekening yang dikirim diblokir,” seru Heri.

Lebih jauh dikatakan Heri, sebelum email tersebut dikirim, pihak sekolah menerima telepon dari Ilham Nurjanah, orang yang mengaku pegawai dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY. Namun, setelah dicek ke dinas, ternyata tidak ada pegawai yang memiliki nama itu.

“Semua wali murid langsung kami kabari atas kasus ini,” katanya.

Advertisement

Terpisah, Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid saat dihubungi kemarin, mengaku belum mendapatkan laporan terkait kasus itu. Namun, dia berjanji akan melakukan penelusuran terkait kasus tersebut

“Informasi yang diterima harus dikonsultasikan ke dinas. Karena kami pasti akan memberikan bantuan untuk melakukan pengecekan terhadap informasi beasiswa yang diberikan,” kata Bahron.

Mantan Kepala Bidang Pendidikan Menengah itu meminta ke sekolah untuk lebih berhati-hati, sehingga tidak menjadi korban penipuan. Guru maupun pegawai di sekolah harus lebih teliti terhadap informasi yang masuk.

Advertisement

“Ini berlaku ke semua sekolah. Sebab, upaya-upaya penipuan bisa dilakukan dengan berbagai cara,” seru Bahron.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif