Jogja
Jumat, 13 Februari 2015 - 15:40 WIB

TAHUN BARU IMLEK : Buah Naga Mulai Dicari

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suryadi, pengelola agro wisata buah naga di Jalan Kaliurang kilometer 10,9 Desa Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, menunjukkan buah naga yang telah dipanen, Rabu (11/2/2015) (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani)

Tahun baru imlek yang tinggal sebentar lagi mengakibatkan sejumlah orang berburu buah naga.

Harianjogja,com, SLEMAN-Sepekan jelang imlek, permintaan buah naga mulai meningkat.

Advertisement

“Sudah ada beberapa orang yang datang ke sini untuk beli buah naga. Kalau saat musim hujan begini memang sedang banyak buahnya,” kata Suryadi, pengelola agrowisata buah naga di Jalan Kaliurang kilometer 10,9 Desa Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (11/2/2015).

Menurut Suryadi, buah naga merah lebih banyak dicari dibanding buah naga putih pada setiap menjelang perayaan imlek. Padahal, harganya lebih mahal yaitu Rp25.000 per kilogram (kg), sementara harga buah naga putih adalah Rp20.000 per kg.

Advertisement

Menurut Suryadi, buah naga merah lebih banyak dicari dibanding buah naga putih pada setiap menjelang perayaan imlek. Padahal, harganya lebih mahal yaitu Rp25.000 per kilogram (kg), sementara harga buah naga putih adalah Rp20.000 per kg.

“Pembeli kami biasaya dari kalangan keluarga, tapi ada juga yang datang rombongan. Mereka bisa memetik sendiri tapi kadang juga ingin dipetikkan,” ungkapnya.

Suryadi mengungkapkan musim panen buah naga berlangsung sejak bulan Desember hingga April. Saat ini, dia bisa memanen 10-20 kg buah naga dalam sehari.

Advertisement

Buah naga yang dibudidayakan di kebun seluas 1,5 hektare tersebut lebih diminati karena rasanya dinilai lebih manis dibanding yang dijual toko buah maupun supermarket. Selain itu, konsumen tidak perlu khawatir dengan bahaya pestisida karena pengelola menggunakan pupuk organik.

“Pupuknya pakai kotoran sapi dan kambing. Sebenarnya, kalau musim kemarau, rasa manisnya bisa lebih tinggi,” kata Suryadi menerangkan.

Suryadi menambahkan pembeli yang datang biasanya memang bermaksud untuk dikonsumsi sendiri, bukan dijual kembali. Beberapa pelanggan bahkan tidak hanya datang saat menjelang imlek saja.

Advertisement

“Ada yang memang tujuannya untuk kesehatan. Jadi, paling banyak belinya sekitar 5-10 kg,” ujar dia kemudian.

Sementara itu, Agus, penjaga kios buah di Dusun Kamdamen, Ngaglik, Sleman mengaku sudah banyak konsumen yang mencari buah naga.

“Hari biasanya pun sebenarnya banyak, apalagi kalau menjelang imlek. Cuma ini stoknya lagi kosong,” ungkapnya.

Advertisement

Pria 21 tahun itu mengungkapkan cukup lama dia tidak mendapat pasokan buah naga dari Pasar Buah Gamping.

“Kurang tahu kenapa belum dikirimi buah naga. Mungkin panennya sedang tidak banyak,” kata Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif