Jogja
Sabtu, 21 Februari 2015 - 20:20 WIB

PENEMUAN BAYI BANTUL : Setelah Dilahirkan, Anak Ini Dibuang di Gerobak Bakso

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Penemuan bayi Bantul pada Kamis (19/2/2015) mengejutkan warga Dusun Kedoton, Pleret. Sebab bayi ditemukan masih berlumuran darah dan kedinginan di sebuah gerobak bakso.

Harianjogja.com, BANTUL – Bayi perempuan malang dibuang dalam kondisi basah kuyub kehujanan di gerobak bakso di Dusun Kedoton, Desa Pleret Kecamatan Pleret, Bantul, Kamis (19/2/2015). Kini bayi telah dirawat di puskesmas setempat.

Advertisement

Pantuan Harianjogja.com, bayi perempuan ditemukan memilki berat badan 3,3 kilo gram (kg) dengan panjang 46 sentimeter (cm) dengan tanpa tali pusar. Belum diketahui pelaku pembuang bayi tak berdosa yang masih dalam penyelidikan petugas.

Kapolres Bantul AKBP Surawan mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan sejumlah keterangan dari berbagai pihak untuk mendapatkan pelaku pembuang bayi.

“Kami masih selidiki kasus itu untuk bisa mengungkap pelakunya. Upaya ini kami lakukan dengan melibatkan tim Polsek Pleret dan Polres langsung,” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (20/2/2015).

Advertisement

Dari pemeriksaan petugas di lokasi kejadian, Kapolres menyatakan bayi pertama kali ditemukan warga bernama Nunung Retnowati dalam kondisi menangis karena kehujanan. Bayi hanya ditinggalkan di dekat gerobak tanpa sehelai kain yang membuat korban menggigil kedinginan.

Seperti diungkapkan Nunung Retnowati kepada petugas yang bayi ditemukan saat dirinya mengetahui ada
tangisan bayi.

“Saya khawatir karena kondisi bayi masih berlumuran darah dan langsung memanggil tetangga,” ujarnya.

Advertisement

Dari temuan ini, langsung dilaporkan ke petugas polsek dan puskesmas Pleret untuk ditingaklanjuti.

Sementara itu, petugas Puskesmas Pleret Yohana Enjang mengatakan kondisi bayi saat ini berangsur baik. Dari semua kondisi mengenaskan karena kedinginan, kini sudah makin baik dengan asupan asi. Dari kondisi ditemuan pusat bayi duga dipotong sendiri oleh pelaku pembuang bayi. Hal ini terlihat dari potongan tali pusar yang tidak rapi.

Panik Polsek Pleret Iptu Sumarman mengatakan dari pemeriksaan dilakukan kios bakso yang menjadi tempat pembuangan bayi sudah sekitar dua minggu tidak buka. “Kami masih fokus selidiki kasus ini,” tutup dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif