Jogja
Minggu, 22 Februari 2015 - 21:20 WIB

MASALAH LINGKUNGAN : 22 Tahun Memungut Sampah, Ini Suka Duka Sujito

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sujito Mediwiratno, warga Dusun Janti, Caturtunggal, Depok, Sleman yang diberi penghargaan sebagai pengumpul sampah terlama oleh Badan Lingkungan Hidup DIY pada acara peringatan hari Peduli Sampah 2015 di Lapangan Denggung, Sleman, Sabtu (21/2/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Masalah lingkungan menjadi keprihatinan Sujito Mediwiratno. Laki-laki berusia 74 tahun ini sudah ‘memerangi’ sampah selama 22 tahun.

Harianjogja.com, SLEMAN-Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY memberikan penghargaan kepada Sujito Mediwiratno sebagai pengumpul sampah terlama. Apa peran Sujito bagi kebersihan lingkungan sekitarnya?

Advertisement

Sebelumnya, Sujito adalah seorang perajin tempurung kelapa di Janti, Caturtunggal, Depok, Sleman. Pekerjaan itu perlahan ditinggalkan saat dia merasa prihatin dengan sampah yang berserakan di sekitar tempat tinggalnya.

“Waktu itu, di lingkungan kami, RT 08/RW 04 banyak sampah berceceran. Lalu timbul keinginan dari hati saya bagaimana caranya membersihkan lingkungan kami,” kata Sujito kepada wartawan seusai menerima piagam penghargaan dan uang pembinaan pada acara peringatan hari Peduli Sampah 2015 di Lapangan Denggung, Sleman, Sabtu (21/2/2015).

Advertisement

“Waktu itu, di lingkungan kami, RT 08/RW 04 banyak sampah berceceran. Lalu timbul keinginan dari hati saya bagaimana caranya membersihkan lingkungan kami,” kata Sujito kepada wartawan seusai menerima piagam penghargaan dan uang pembinaan pada acara peringatan hari Peduli Sampah 2015 di Lapangan Denggung, Sleman, Sabtu (21/2/2015).

Sujito mulai memungut sampah sejak 1993. Saat itu dia berinisiatif membuat sebuah gerobak sampah dari kayu secara swadaya.

“Saya mengambil sampah di RT sendiri. Setelah itu, saya dapat bantuan dari RT dan kemudian dapat bayaran dari para pembuang sampah,” ujarnya.

Advertisement

“Dari Janti ke Nologaten ya jalan sambil narik gerobak,” ungkap kakek 74 tahun yang sudah punya dua cucu itu.

Pada 2004, Sujito berusaha mengganti gerobak kayunya dengan gerobak besi.

“Itu juga usaha sendiri. Semoga setelah ini BLH bisa kasih bantuan gerobak sampah yang lebih layak,” ucapnya.

Advertisement

Penghasilan Sujito sebagai pengumpul sampah sebenarnya cukup lumayan, bisa mencapai Rp1juta– Rp1,5 juta per bulan.

“Kalau sampahnya sedikit, kami minta [dibayar] sedikit tapi kalau sampahnya banyak ya minta banyak. Itu masih dikurangi per bulan saya bayar retribusi Rp500.000 ke dinas,” kata Sujito.

Tak terasa sudah 22 tahun Sujito mengambil sampah dari para tetangganya. Dia puas karena sampah tidak lagi berserakan. Namun, ditanya bagaimana suka dan duka menjadi pengumpul sampah, Sujito langsung menyatakan lebih banyak dukanya.

Advertisement

“Paling susah itu kalau musim hujan. Sukanya ya sedikit sekali, misalnya hari ini dapat penghargaan dan uang pembinaan,” jawabnya sambil tersenyum.

Sujito berharap, BLH lebih memperhatikan nasib kesejahteraan para penarik gerobak sampah sepertinya.
“Alhamdulillah saya belum pernah sakit. Tapi selama jadi penarik gerobak sampah, kok belum pernah ada bantuan kesehatan,” imbuhnya kemudian.

Harapan Sujito mendapat sambutan dari BLH Sleman. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan BLH Sleman, Indra Darmawan menyatakan akan membantu Sujito agar bisa mendapat jaminan kesehatan melalui BPJS.

“Kami sudah diskusikan hal ini dengan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial. Fasilitas itu terutama akan diberikan bagi jasa pengelola sampah yang memang terbukti baik kinerjanya,” papar Indra kepada Harian Jogja, Sabtu siang.Soal bantuan gerobak sampah, prioritas BLH Sleman masih ditujukan kepada kelompok pengelola sampah mandiri.

“Kalau mereka kan jasa swasta dan dapat perhitungan bisnis dari pelanggan. Tapi kalau memang butuh, ajukan saja permohonannya. Nanti kami cek apakah yang bersangkutan layak dapat bantuan atau tidak,” ucapnya menjelaskan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif