Jogja
Senin, 23 Februari 2015 - 02:20 WIB

RASKIN SLEMAN : Distribusi Pekan Ini

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Raskin Sleman pada 2015 akan dibagikan pekan ini.

Harianjogja.com, SLEMAN-Pendistribusian tahap pertama bantuan beras miskin (raskin) tahun 2015 di Kabupaten Sleman akan dimulai pada 23 Februari hingga 2 Maret mendatang. Setiap rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) berhak atas 15 kilogram (kg) raskin dengan harga Rp1.600 per kg.

Advertisement

“Info yang kami dapatkan, distribusi raskin tahun ini akan dilakukan 12 kali. Namun, sebelum itu dimulai, Januari kemarin ada pasar khusus karena pada Desember 2014 tidak ada pembagian raskin. Jadi sasarannya sama seperti penerima raskin,” ungkap Surono, Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Nakersos) Kabupaten Sleman, dikonfirmasi pada Kamis (19/2/2015).

Tiga kecamatan dengan penerima raskin terbanyak adalah Sleman 5.046 RTSPM, Seyegan 4.851 RTSPM, dan Prambanan 4.684 TRSPM. Namun, penentuan jumlah RTSPM ternyata masih menggunakan data warga miskin menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 yang mencatat 60.485 RTSPM.

Advertisement

Tiga kecamatan dengan penerima raskin terbanyak adalah Sleman 5.046 RTSPM, Seyegan 4.851 RTSPM, dan Prambanan 4.684 TRSPM. Namun, penentuan jumlah RTSPM ternyata masih menggunakan data warga miskin menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 yang mencatat 60.485 RTSPM.

Meski jumlahnya tidak berubah, sasaran penerima raskin sebenarnya sudah mengalami perubahan. “Misalnya, ada penerima sasaran yang meninggal dunia atau sudah tidak lagi miskin. Posisinya lalu digantikan oleh orang lain yang sebelumnya belum terjangkau bantuan raskin,” ucap Surono.

Surono mengaku, masih banyak keluarga miskin yang belum tersentuh raskin. Hal ini karena adanya perbedaan data antara BPS dengan Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) Kabupaten Sleman.

Advertisement

Tahun ini, proses pembaharuan data RTSPM dilakukan pada 12-23 Februari 2015.

“Kita cek apakah masih sesuai atau tidak. Bisa jadi datanya berubah karena sudah ada yang meninggal, yang bersangkutan sudah tidak masuk kategori miskin lagi atau bahkan ada orang yang tadinya mampu secara ekonomi namun jadi miskin karena hal tertentu,” kata Surono memaparkan.

Kepala Dinas Nakersos Sleman, Untoro Budiharjo menambahkan, pembaharuan data sebenarnya selalu dilakukan setiap tahun karena kondisi di lapangan juga sering berubah.

Advertisement

“Raskin memang dikirim langsung ke titik distribusi, tidak melalui kami dulu. Namun, sebelum pengiriman itu, kami mengusulkan berapa banyak raskin yang harus didistribusikan,” katanya menjelaskan.

Sayangnya, pembaharuan data yang dilakukan belum juga disambut pemerintah pusat.

“Setiap kita usulkan data baru itu ke pusat, di sana tidak segera diubah. Itulah mengapa jumlahnya tetap sama. Diharapkan, nantinya antara data yang digunakan pusat dan milik kabupaten semakin dekat dan relatif sama,” kata Untoro.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Raskin 2015 Raskin Sleman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif