Harga beras merangkak naik, namun harga gabah di Sleman tetap rendah
Harianjogja.com, SLEMAN-Harga beras di pasaran pekan ini sudah mencapai Rp11.000 per kilogram. Padahal akhir pekan lalu masih sekitar Rp9.800 hingga Rp9.900 per kg.
Namun, kalangan petani tetap tidak mendapat keuntungan tinggi. Harga gabah panen basah (GPB) dan gabah panen kering (GPK) tetap saja rendah.
Wiji Saksono, petani di Desa Sumberagung, Moyudan, Sleman mengungkapkan, saat ini harga GPB untuk jenis IR 64 dan Ciherang hanya Rp4.200 per kg. Harga GPK pun tidak jauh berbeda yaitu Rp5.100 per kg.
“Untuk menyiasatinya, saya dan petani lain biasanya tidak hanya menjual GPB atau GPK lagi. Kami juga menjual beras secara mandiri agar ada tambahan keuntungan,” ungkap Wiji yang ditemui di sela kegiatan panen padi, Selasa (24/2/2015).
Selain dijual langsung ke konsumen, beras juga bisa dijual ke toko-toko sembako atau melalui tengkulak. Meski demikian, Wiji tidak bisa mematok harga yang sama dengan di pasaran pada umumnya.
“Tidak bisa dikatakan tinggi karena paling tinggi harganya sekarang Rp8.000. Kalau lewat tengkulak malah bisa lebih rendah, cuma Rp6.500 sampai Rp7.000 saja,” paparnya.