Jogja
Selasa, 24 Februari 2015 - 14:40 WIB

Sebuah Rumah di Sleman Roboh, 8 Orang Penghuninya Selamat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil yang tertimpa pohon di Gunungkidul. (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Sebuah rumah di Sleman roboh akibat diterjang angin kencang. Sebanyak delapan orang penghuninya selamat dan kemudian diungsikan

Harianjogja.com, SLEMAN-Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan mengungkapkan, satu rumah warga di Dusun Sembuhan 4, Sendangmulyo, Minggir, Sleman roboh akibat diterjang angin kencang, Senin (23/2/2015).

Advertisement

“Atap dan bangunan rumahnya memang sudah berusia tua,” kata Makwan, Senin (23/2/2015) sore.

Makwan menyatakan tidak ada korban jiwa atas runtuhnya rumah milik warga bernama Yatno tersebut. “Ada delapan orang yang tinggal di sana. Lima orang dewasa, dua anak-anak, dan satu balita. Semuanya selamat dan sementara ini harus mengungsi,” ucapnya.

Hujan beserta angin kencang yang terjadi juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang. “Banyak pohon tumbang di Dusun Pelem, Candibinangun, Pakem. Ada juga pohon tumbang di Condongcatur, Depok yang menimpa satu mobil tapi tidak sampai memakan korban. Kemudian masing-masing satu rumah di Dusun Grogol, Margodadi, Seyegan dan Dusun Klaci 1, Margoluwih, Seyegan mengalami rusak ringan karena tertimpa pohon tumbang,” papar Makwan.

Advertisement

Menurut Makwan, pohon-pohon yang tumbang rata-rata tidak berukuran terlalu besar sehingga cepat diatasi para relawan dan warga sekitar.

“Pohon yang tumbang kebanyakan memang kecil tapi lokasinya menyebar,” ujarnya.

Sementara itu, satu tower setinggi 10 meter di Dusun Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman juga ambruk akibat angin kencang.

Advertisement

“Jatuhnya saat hujan sekitar jam setengah empat tadi. Untungnya masih tertahan pohon bambu. Kalau tidak, mungkin sudah jatuh sampai rumah di seberang jalan,” kata Dodi, warga yang tinggal di dekat tower tersebut.

Meski demikian, tower tersebut sempat mengenai kabel listrik dan membuat panik warga. “Sempat keluar asapnya jadi warga tidak ada yang berani. Lalu kami panggil petugas PLN. Tidak lama kemudian mereka datang dan membongkar serta menurunkan perlahan towernya,” kata pria 28 tahun itu.

Dodi mengungkapkan, tower tersebut sudah tidak berfungsi lagi sejak akhir tahun lalu. “Itu punyanya SAR tapi alat-alatnya sudah dipindah ke Kaliurang. Selain tower, ada juga pohon tumbang di dalam TK dan merusak pagar sekolah. Tadi langsung dibersihkan warga,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif