Jogja
Rabu, 25 Februari 2015 - 03:20 WIB

GUNUNG MERAPI : Inilah Anggrek Khas Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gunung Merapi memiliki bunga anggrek khas yang mulai punah. Warga yang tertarik dapat menjadi ‘orang tua asuh’.

Harianjogja.com, SLEMAN-Masyarakat umum dapat mengadopsi tanaman endemik khas lereng Gunung Merapi anggrek “Vanda tricolor” dari para petani budi daya di Pakem, Sleman.

Advertisement

“Masyarakat yang berminat ikut menyelamatkan tanaman khas Merapi ini dari kepunahan dapat mengadopsi dan menjadi ‘orang tua asuh’,” kata salah satu petani pembudi daya anggrek “Vanda tricolor’, Mujimin, warga Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Selasa (24/2/2015).

Menurut dia, mereka yang menjadi orang tua asuh dari tanaman ini akan mendapatkan laporan kondisi tanaman anggrek yang diadopsi setiap tiga bulannya, dan setelah dua tahun dikembalikan ke hutan.

Advertisement

Menurut dia, mereka yang menjadi orang tua asuh dari tanaman ini akan mendapatkan laporan kondisi tanaman anggrek yang diadopsi setiap tiga bulannya, dan setelah dua tahun dikembalikan ke hutan.

“Program adopsi tanaman anggrek ini baru akan dilakukan pertama kali. Adopsi akan dibagi dalam tiga kelas yaitu ‘platinum’, ‘gold’ dan ‘silver’,” katanya.

Ia mengatakan untuk yang ‘platinum’, memberikan uang sebesar Rp1 juta, ‘gold’ Rp850.000 dan ‘silver’ di sekitar Rp675.000.

Advertisement

Mujimin memang tanaman yang diadopsi tidak boleh dibawa pulang dan nanti setelah dua tahun dikembalikan lagi ke hutan Merapi.

“Dengan program adopsi ini kami berharap budidaya tanaman anggrek bisa lebih berkembang. Untuk kemudian, habitatnya bisa kembali lagi di hutan milik Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) tersebut,” katanya.

Ia mengatakan, dengan program adopsi ini diharapkan anggrek jenis ini bisa kembali lestari.

Advertisement

“Anak cucu nanti bisa merasakan indahnya Merapi, tidak hanya melihat dari media atau foto saja. Karena anggrek jenis ini di Merapi sudah hampir punah, karena erupsi juga kebakaran katanya.

Anggrek jenis Vanda Tricolor ini, kata dia, memang paling dikenal oleh masyarakat. Salah satu alasannya, karena bunganya yang menarik, berwarna putih keungan dengan bercak ungu kemeragan serta mengeluarkan aroma harum.

“Tandan bunga relatif panjang sekitar 25 sampai 40 sentimeter dengan jumlah bunga antara 12 sampai 15 kuntum,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan, tanaman ini tumbuh di ketinggaan 800 sampai 1.700 meter diatas permukaan laut (mdpl) di hutan agak terbuka maupun dataran rendah 200 sampai 300 mdpl.

“Tanaman ini juga dapat berbunga sepanjang tahun dengan masa mekar 20 hingga 24 hari,” katanya.

Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan, TNGM, Asep Nia Kurnia mengatakan, anggrek jenis Vanda Tricolor ini memang sudah semakin sulit ditemukan di hutan lereng Merapi.

“Saat ini sudah sulit sekali ditemukan anggrek di hutan Merapi. Anggrek ini kan khas di Merapi, meski juga ada di pegunungan lainnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif