Jogja
Rabu, 25 Februari 2015 - 13:20 WIB

JOGJA ISTIMEWA : Lebih Irit, Launching Logo Jogja Andalkan Partisipasi Masyarakat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo resmi DIY (Facebook Jogja Darurat Logo)

Jogja Istimewa akan segera diresmikan. Dalam upacara yang dikemas bersamaan dengan pisowanan agung, masyarakat diharapkan berpartisipasi.

Harianjogja.com, JOGJA-Pemda DIY tidak banyak mengeluarkan anggaran dalam acara launching logo dan tagline baru ‘Jogja Istimewa’ pada 7 Maret mendatang. Acara yang dikemas dengan pisowanan agung itu lebih mengandalkan partisipasi masyarakat.

Advertisement

Setidaknya partisipasi masyarakat tiap kabupaten/ kota mengirimkan lima kontingen kesenian. Masing-masing kontingen berjumlah 50 orang. Perwakilan kabupaten/ kota juga harus membawa tumpeng sebanyak jumlah kecamatan di masing-masing kabupaten/ kota.

Tiap daerah mereproduksi logo ‘Jogja Istimewa’ secara artistik. Kirab budaya masing-masing kontingen akan berkumpul di Taman Parkir Abu Bakar Ali pada Sabtu (7/3/2015) nanti. Kirab budaya dimulai sekitar pukul 13.00 WIB melalui Jalan Malioboro sampai Pagelaran Kraton.

Anggaran akomodasi, transportasi dan konsumsi masing-masing kontingen ditanggung kabupaten.

Advertisement

Pemda DIY hanya menganggarkan Rp265 juta dari dana keistimewaan (danais) untuk acara tersebut.

“Kita lebih menekankan partisipasi masyarakat. Lebih menggerakan masyarakat,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Tavip Agus Rayanto seusai pemaparan panitia persiapan launcing rebranding logo Jogja di Kepatihan, Selasa (24/2/2015)

Seuai pemaparan panitia persiapan launcing logo, Tavip kembali rapat khusus pemantapan launching bersama Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Budi Wibowo, serta ketua panitia Marzuki (Hip Hop Foundation).

Advertisement

Salahsatu konseptor logo ‘Jogja Istimewa’ Herry Zudianto mengatakan, logo baru bertanda semangat baru Jogja Gumbregah (renaissance) dari tiga aspek yaitu kultural, harmoni dan istimewa.

“Sulit untuk dicari padanannya dari kata renaissance maka kita gunakan gumbregah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif