Jogja
Kamis, 26 Februari 2015 - 10:40 WIB

KASUS KDRT SLEMAN : Melihat SMS Mesra, Warga Seyegan Hajar Istri

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Kasus KDRT Sleman terjadi saat seorang suami melihat SMS di ponsel milik istrinya. Dibakar api cemburu, sang suami menganiaya istrinya

Harianjogja.com, SLEMAN – Seorang suami berinisial SD warga Dusun Klaci, Margoluwih, Seyegan, Sleman menganiaya istrinya ET hingga luka parah di bagian kepala.

Advertisement

Tak tanggung-tanggung, SD memukuli istrinya menggunakan sepeda onthel setelah melihat adanya SMS mesra yang masuk ke ponsel ET.

Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain menjelaskan kasus yang terjadi beberapa waktu lalu itu ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Sleman.

Advertisement

Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain menjelaskan kasus yang terjadi beberapa waktu lalu itu ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Sleman.

Pelaku penganiayaan dalam hal ini SD sudah diamankan di Mapolres Sleman untuk bertanggungjawab atas perbuatannya.

“Kami menindaklanjuti sesuai dengan laporan dari pihak korban dan mengamankan pelaku [penganiayaan],” ungkapnya Rabu (25/2).

Advertisement

Ia merasa cemburu buta dan naik pitam ketika mendapati sejumlah pesan singkat bernada mesra dari pria lain di ponsel ET. Pelaku, SD kemudian memanggil ET dengan bernada emosi.

Melihat sepeda onthel di dekatnya lalu diangkat layaknya raksasa dan digunakan sebagai alat untuk memukuli istrinya. Korban pun tersungkur mengalami luka parah di bagian kepala. Bahkan korban hingga tak sadarkan diri.

Melihat aksi orangtuanya, anak korban pun berlari melapor ke rumah kepala dukuh setempat. Pihak pedukuhan lalu berinisiatif membawa korban ke RS terdekat dalam keadaan pingsan.

Advertisement

Kanit UPPA Polres Sleman Iptu Eko Mei menyatakan kasus itu dilaporkan langsung oleh orangtua korban pada Selasa (10/2/2015) lalu, atau dua pekan setelah kejadian.

“Sampai saat ini korban masih dirawat di rumah sakit dengan beberapa jahitan,” ujarnya.

Ia mengamankan pelaku dan ditetapkan sebagai tersangka dengan dijerat pasal 44 ayat 1 UU 23/2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Adapun barang bukti yang disita yaitu satu unit sepeda yang digunakan sebagai senjata untuk menganiaya korban.

Advertisement

“Proses hukum tetap jalan sesuai laporan pihak korban. Pelaku mengaku kalap saat itu kemudian emosi dan menganiaya,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif