SOLOPOS.COM - Empat pelaku pencurian di BMT Karangmojo saat berada di Mapolres Gunungkidul. Diduga komplotan ini melancarkan aksinya di wilayah Jateng-DIY. Kamis (26/2/2015) (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)
Pencurian Gunungkidul yang terjadi di BMT Karangmojo menggambarkan rapi dan kuatnya jaringan dan struktur sindikat pelaku.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Petugas Polres Gunungkidul terus mendalami kasus pencurian dan pemberatan di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Pondok Pesantren An Nur Karangmojo, Sabtu (21/2/2015). Diduga komplotan yang terdiri dari Heru Setiyono alias Cendol,46, Heri Susanto,40, Suparno,37, dan Tugimin,42, merupakan spesialis pencurian BMT. (Baca Juga : PENCURIAN GUNUNGKIDUL : Kawanan Pencuri BMT Dibekuk Polisi).
Tak tanggung wilayah beroperasinya tak hanya di satu daerah, melainkan lintas kota dan provinsi. Komplotan tersebut diindikasikan menjadi dalang pencurian di Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar (Jawa Tengah) hingga ke Gunungkidul dan Bantul.
Kepala Polres Gunungkidul AKBP Hariyanto mengatakan dari keempat pelaku, tiga diantaranya merupakan residivis. Sementara Heri Susanto merupakan pemain baru, yang setiap harinya bekerja sebagai sopir ambulan.
“Keempat pelaku memiliki peran sendiri-sendiri. Suparno bertugas merusak pintu, dan Tugino selaku eksekutor untuk mengambil uang,” kata Hariyanto kepada wartawan, Kamis (26/2/2015).
Dari hasil pengembangan yang dilakukan polisi, komplotan itu telah mencuri di berbagai wilayah. Modus yang dilakukan hampir sama dengan yang dilakukan di Karangmojo, yakni membobol bank perkreditan.
“Lokasinya mulai dari Solo, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri hingga wilayah DIY. Anggota komplotan itu, Heri diduga ikut mendalangi pembunuhan Juragan Sapi di Wonogiri,” papar mantan Kepala Sub Bidang Register dan Identifikasi Polda DIY itu.