SOLOPOS.COM - Warga mengikuti tahap konsultasi publik pembangunan Bandara Kulonprogo di Balaidesa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Selasa (25/11/2014). (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)
Bandara Kulonprogo, bila diperlukan, Polda DIY siap memberikan pengamanan terbuka.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Kapolda DIY Brigjen Oerip Soebagyo siap mengerahkan pasukan untuk mengamankan tahapan kegiatan pembangunan bandara di Kulonprogo. Kendati demikian, pengamanan terbuka semacam itu belum menjadi prioritas selama komunikasi dengan warga berjalan baik.
“Selama terkendali kami hanya melakukan pengamanan tertentu, kecuali situasi sudah tidak mendukung baru kami optimalkan dengan pengerahan pasukan,” jelasnya seusai melakukan briefing di Polres Kulonprogo untuk meninjau lokasi pembangunan bandara di Kulonprogo, Jumat (27/2/2015).
Dijelaskannya, Polda DIY beserta jajarannya siap mengamankan tiap tahap pembangunan bandara, mulai dari sosialisasi sampai tahap akhir. Supaya proses berjalan lancar, kata Operip, dibutuhkan komunikasi yang baik antara tim dan warga sehingga tidak ada kejadian yang muncul akibat kesalahpahaman.
Ia juga mengatakan proses hukum kasus penyegelan Balaidesa Glagah yang melibatkan tokoh dan warga WTT tetap berjalan. Saat ini, kata dia, berkas sudah dikembalikan lagi ke kejaksaan. Sementara, ia menilai penolakan kegiatan pematokan yang dilakukan warga belum mengarah ke arah tindakan kriminal sehingga belum perlu diproses secara hukum.
Tim Community Development Pembangunan Bandara Baru Ariyadi Subagyo mengatakan saat ini prose s pembangunan bandara masih berada di tahap konsultasi publik ulang.
“Sejauh ini pelaksanannya kondusif dan lancar,” tuturnya.
Konsultasi publik ulang, imbuhnya, ditujukan kepada warga yang belum datang di konsultasi publik pertama dan warga yang belum setuju.