Jogja
Sabtu, 28 Februari 2015 - 11:23 WIB

PEKAN BUDAYA TIONGHOA YOGYAKARTA : Wow, Ada Barongsai Sepanjang 150 Meter

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Naga liong dalam Jogja Dragon Festival di jalan Malioboro, Kamis (13/2/2014) malam. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) akan dimeriahkan dengan pawai barongsai sepanjang 150 meter.

Harianjogja.com, JOGJA-Pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogakarta (PBTY) tahun ini akan dimeriahkan dengan pawai barongsai Naga Raksasa berukuran panjang 150 meter dan pawai budaya yang diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai kelompok kesenian Tionghoa dan kesenian tradisional jawa. Pawai akan diadakan di Jalan Malioboro sampai Titik Nol Kilometer pada Minggu (1/3/2015) mendatang.

Advertisement

Naga bermotif batik yang akan dikirab itu diklaim terbesar di Indonesia. Maka saat pembukaan PBTY nanti naga tersebut akan didaftarkan ke Museum Rekor Indonesia (Muri).

“Naga Raksasa ini nanti akan dimainkan oleh prajurit TNI AU dari Skadron Teknik dan Skadron Pendidikan sebanyak 200 personel,” kata Panitia Acara PBTY Anggi Minarni saat ditemui di Kantor Star Jogja, Jumat (27/2/2015)

Anggi mengatakan, perayaan Tahun Baru Imlek 2566 kali ini lebih spektakuler karena bertepatan satu dasawarsa PBTY. Perayaan akan diselenggarakan selama lima hari mulai 1 Maret mendatang ditandai dengan karnaval sepanjang Jalan Malioboro, mulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali dan Finish di Titik Nol Kilometer.

Advertisement

Selain dimeriahkan Naga Raksasa, PBTY tahu ini juga akan diselenggarakan Jogja Dragon Festivak dengan memperebutkan Piala Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sementara acara pendukung lainnya yang akan digelar di Kampung Ketandan selama lima hari sejak 1 Maret adalah bazar pernak pernik imlek, pameran budaya khas Tionghoa Jogja Wayang Cina Jawa, Ataksi Naga Barongsai, Wayang Po Tau Hee, panggung hiburan serta berbagai perlombaan.

Panitia Publikasi PBTY Wawan mengatakan, pekan budaya Tionghoa bekerja sama dengan Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) dan Dinas Pariwisata DIY bertujuan melaksanakan tradisi Tahun Baru Imlek, emperkenalkan budaya etnis Tionghoa sebagai salah satu komponen dan aset bangsa, mendukung pariwisata
daerah dan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

Advertisement

“Serta memperkuat Jogja sebagai kota budaya yang ramah, guyub dan aman,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif