Jogja
Senin, 2 Maret 2015 - 01:40 WIB

Wayang Kulit Jadi Media Sosialisasi LPS

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergelaran wayang kulit. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Wayang kulit yang digelar Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi ajang sosialisasi lembaga tersebut

Harianjogja.com, KULONPROGO-Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyosialisasikan peran dan keberadaannya melalui pergelaran wayang kulit semalam suntuk yang diadakan di Alun-Alun Wates, Sabtu (28/2/2015).

Advertisement

Wayang kulit dipilih sebagai media komunikasi mengingat antusiasme warga yang tinggi terhadap pertunjukkan budaya ini.

Head of Public Relations LPS Aris Suseno mengatakan kegiatan ini sebagai salah satu cara mendekatkan LPS kepada masyarakat umum.

Advertisement

Head of Public Relations LPS Aris Suseno mengatakan kegiatan ini sebagai salah satu cara mendekatkan LPS kepada masyarakat umum.

“Pasalnya, sampai sekarang masih banyak orang yang belum paham tentang fungsi dan tugas LPS, jangankan di daerah, di Jakarta pun masih banyak orang awam dengan LPS,” jelasnya.

Peran LPS, ungkapnya, menjamin simpanan dan menjaga stabilitas perbankan sesuai dengan kewenangannya. Sebab, lembaga maupun instansi yang menjamin stabilitas perbankan bervariasi, termasuk salah satunya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan memiliki peran masing-masing.

Advertisement

Menurutnya, masyarakat tidak perlu lagi kuatir jika bank dilikuidasi karena LPS menjamin simpanan tiap nasabah sampai Rp2 miliar per bank. Bahkan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang banyak muncul di daerah pun rata-rata sudah terdaftar dalam LPS.

Aris menguraikan persayaratan simpanan yang dijamin LPS, meliputi 3T, yakni tercatat di bank, tingkat bunga simpanan tidak lebih dari bunga LPS, serta nasabah tidak menyebabkan kerugian bagi bank atau kredit macet.

Ditambahkannya, sosialisasi peran dan tugas LPS dilakukan di banyak daerah dan bentuknya disesuaikan dengan kebudayaan setempat.

Advertisement

“Seperti di Kulonprogo, antusiasme masyarakat terhadap wayang kulit tinggi jadi kami gunakan sarana ini untuk mengedukasi masyarakat tentang LPS,” tuturnya.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengimbau masyarakat Kulonprogo untuk gemar menabung tanpa khawatir bank terlikuidasi sebab sudah ada LPS yang menjamin simpanan nasabah. “Selama menabungnya benar tidak perlu khawatir,” imbuhnya.

Dalang Ki Seno Nugroho mengungkapkan LPS merupakan hal yang juga baru baginya sehingga dalam pertunjukkannya lebih banyak berimprovisasi supaya pesan dapat sampai kepada masyarakat. “Ada dialog dengan pihak LPS juga,” tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif