Jogja
Selasa, 3 Maret 2015 - 18:20 WIB

Antrean BPJS di Bantul Kisruh

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kartu BPJS (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Antrean BPJS di Bantul kisruh dan terjadi aksi saling dorong

Harianjogja.com, BANTUL- Ratusan orang berdesakan dan saling dorong saat mengantre di loket Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul, Selasa (3/2/2015) pagi.

Advertisement

Kisruh di loket antrean BPJS itu terjadi sekitar Pukul 07.00 WIB saat loket dibuka. Pasalnya, mesin pencetak nomor antrean yang disediakan macet alias tidak dapat beroperasi. Akibatnya, ratusan warga yang sudah sejak pagi berdatangan langsung berebut menuju loket BPJS sehingga terjadi saling dorong.

Sejumlah petugas keamanan berupaya meredakan situasi dengan mengatur antrean secara manual, yaitu dengan cara berbaris berurutan. Kisruh di loket BPJS itu terjadi selama satu jam dan baru berhenti setelah mesin pencetak nomor antrean beroperasi.

“Sekitar jam delapan baru selesai setelah mesinnya hidup lagi,” tutur Rusdianto salah satu pengantre ditemui Selasa (3/2/2015) pagi.

Advertisement

Ia datang sejak pukul 07.00 WIB dan mendapat nomor urut 281 setelah mesin pencetak nomor antrean beroperasi pada Pukul 08.00 WIB.

Warga asal Dusun Prancak, Desa Panggungharjo, Sewon Bantul itu datang ke RSUD untuk memeriksakan isterinya yang mengalami sakit tulang. Ia mengeluhkan prosedur birokrasi rumah sakit lantaran harus mengantre di sana sini.

“Pertama mengantre di loket pendaftaran bagian depan, lalu ke loket BPJS sampai kisruh seperti tadi, lalu ngantre di ruang pemeriksaan, belum antre obat dan laboratorium,” ungkap pria itu.

Advertisement

Kisruh pengantre loket BPJS itu sejatinya mulai terjadi sejak Senin (2/2/2015) dan sempat diunggah ke jejaring sosial twitter. Mesin sempat kembali beroperasi dan kembali macet pada Selasa pagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif