Jogja
Rabu, 4 Maret 2015 - 04:20 WIB

HARGA ELPIJI : Wacana Distribusi Gas Melon Tertutup, Mungkinkah Direalisasikan?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Harga elpiji 3 Kg diusulkan dijual secara terbatas. Hanya orang dengan kartu khusus yang dapat membeli.

Harianjogja.com, JOGJA- Harga eceran tertinggi (HET) gas bersubsidi ukuran 3kg untuk wilayah DIY tidak mengalami kenaikan. Selain itu, tidak ada pembatasan distribusi gas 3kg ke masing-masing agen dan pangkalan. Sayangnya, harga gas di wilayah DIY masih cukup tinggi. Di tingkat pengecer harga gas bersubsidi tersebut dijual antara Rp19.000 hingga Rp20.000 per tabung.

Advertisement

“Sebenarnya, untuk wilayah DIY tidak ada kenaikan harga. Pergub terbaru nomor 3/2015 hanya menegaskan harga di agen Rp12.750 dan pangkalan Rp14.000 per tabung. Idealnya di pengecer antara Rp15.000-Rp16.000 per tabung,” kata Humas Pertamina Pemasaran Jateng & DIY Roberth MV Dumatubun, Senin (2/3/2015).

Disinggung soal pembatasan distribusi gas 3kg, Roberth mengatakan, wacana pembatasan itu adalah untuk evaluasi dan monitoring supaya tidak terjadi migrasi pengguna gas 12 kg ke 3kg.

“(Wacana) Itu kemarin muncul saat awal sosialisasi harga 12 kg terbaru.Gas 3kg dibatasi untuk pelanggan baru (pelanggan 12kg). Kecuali untuk rumah tangga menengah ke bawah dan usaha mikro tetep diperbolehkan,” tandasnya.

Advertisement

Roberth menambahkan, pembelian gas bersubsidi menggunakan kartu khusus belum ditetapkan. Menurut dia, wacana tersebut menunggu keputusan dari Pertamina pusat.

“Ya, (penggunaan kartu khusus membeli gas 3kg) itu baru wacana. Istilahnya, distribusi gas 3kg tertutup. Masih wacana pemerintah pusat (belum diputuskan),” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif