Jogja
Jumat, 6 Maret 2015 - 23:20 WIB

JAMINAN KESEHATAN : Antrean Pasien BPJS Bakal Dipangkas, Ini Caranya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Jaminan kesehatan, terutama antrean BPJS bakal dipangkas.

Harianjogja.com, BANTUL- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul akan memangkas panjang antrean pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang berobat ke rumah sakit ini. Lamanya antrean berobat pasien BPJS selama ini banyak dikeluhkan pasien.

Advertisement

Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul I Nyoman Gunarsa mengatakan, tidak lama lagi lembaganya akan meluncurkan Bridging System. Sistem pelayanan yang mampu mengurai antrean pendaftaran pasien BPJS dengan sistem yang terintegrasi melalui komputer.

Dengan sistem ini, pasien BPJS cukup hanya mendaftar di bagian pendaftaran setelah itu langsung mengantre di ruang pemeriksaan sesuai klinik yang mereka tuju.

Selama ini kata dia, pasien pertama harus mengantre di loket pendaftaran, lalu mengantre di loket BPJS dan mengantre untuk ketiga kalinya di ruang pemeriksaan. Proses itu memakan waktu lama.

Advertisement

“Jadi ke depan tidak perlu mengantre di loket BPJS, langsung ke ruang pemeriksaan,” terang I Nyoman Gunarsa Rabu (4/3/2015).

Dengan Bridging System itu, manajemen RSUD Panembahan Senopati akan menyediakan enam loket di tiap poliklinik untuk memverifikasi berkas pasien BPJS.

“Jadi saat pemeriksaan di setiap poli misalnya poli bedah atau poli opgyn sudah ada loket BPJS, selama inikan loketnya hanya satu,” ungkap dia.

Advertisement

Sistem baru itu dijadwalkan diluncurkan pada 29 Maret mendatang bertepatan dengan hari jadi RSUD Panembahan Senopati Bantul. Saat ini, tim RSUD tengah menyiapkan berbagai sarana prasarana penunjang seperti komputer.

Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul lainnya Pambudi mengatakan, sistem baru itu akan memangkas waktu antrean pasien hingga separuhnya.

“Jadi kalau biasanya dia mengantre hingga satu jam, nanti tinggal antre selama setengah jam,” jelas Pambudi.

Sistem baru itu sebagai upaya memudahkan proses pengobatan pasien BPJS. Catatan RSUD, pasien BPJS mendominasi hingga 80% dari total pasien yang berobat ke RS plat merah itu. Setiap hari RS ini menerima 600-700 pasien BPJS.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif