Jogja
Jumat, 6 Maret 2015 - 08:20 WIB

OPERASI PASAR : Benarkah Kualitas Beras OPM dan Raskin Beda?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Antre beras saat Operasi Pasar Murni (OPM) 2015 di Bandung, Kamis (26/2/2015). (Bulog). (Rachman/JIBI/Solopos)

Operasi pasar, warga keluhkan kualitas beras pemerintah.

Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah warga mengeluhkan kualitas beras yang dijual pemerintah dalam operasi pasar murah (OPM) yang digelar di Desa Srimartani, Piyungan Bantul, Rabu (4/3/2015).

Advertisement

Operasi Pasar Murni (OPM) yang digelar di balai desa Srimartani itu tampak lengang. Kendati Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul menyediakan beras murah sebanyak dua ton. Sejumlah warga justru urung membeli beras yang dijual Rp7.400 per kilogram itu dan pulang dengan tangan hampa.

Rubiyem, salah seorang warga mengaku enggan membeli beras tersebut. Pertama harganya lebih mahal dari harga beras untuk keluarga miskin (raskin) yang hanya dibanderol Rp6.800 per kilogram. Sementara kualitas beras hampir sama.

“Saya lebih baik menunggu raskin saja, Jumat [6/3/2015] nanti sudah dibagikan,” tuturnya.

Advertisement

Warga lainnya yang enggan identitasnya disebutkan juga mengeluhkan kualitas beras OPM. Menurut sumber itu, beras tersebut warnanya sudah kusam seperti raskin. Ia mengklaim biasa memegang raskin.

“Kualitasnya sama dengan raskin, saya enggak jadi beli,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif