Jogja
Jumat, 6 Maret 2015 - 19:20 WIB

SPANDUK PROVOKATIF : Dicabut, Ini Tanggapan Ormas

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah spanduk bertuliskan tuduhan "Syiah Kafir' terpampang di Gapura Sentra Industri Gerabah Kasongan, Selasa (24/2). Spanduk ini dalam beberapa hari terakhir banyak dijumpai di pusat keramaian di Bantul. (JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro)

Spanduk provokatif yang dipasang di sejumlah titik di Bantul akhirnya dilepas. Adapun pihak pemasang mengatakan akan beraksi dengan cara lain.

Harianjogja.com, BANTUL-Aparat pemerintah menurunkan paksa spanduk yang menghujat aliran Syiah lantaran dianggap meresahkan masyarakat. (Baca Juga : Spanduk Provokatif Hujani Bantul)

Advertisement

Ketua Majelis Mujahidin Irfan S Awwas mengakui lembaganya merupakan salah satu ormas yang ikut terlibat dalam pemasangan spanduk. Ia mengklaim tidak mempermasalahkan penurunan spanduk oleh aparat, sebab dia menganggap sudah cukup sosialisasi isi spanduk tersebut.

“Biarkan saja diturunkan, pemerintah juga sudah memberi kami toleransi. Itu kan sudah sekitar setengah bulan spanduk itu dipasang,” kata Irfan, Kamis (5/2/2015).

Spanduk tersebut menurut dia sebagai upaya mengingatkan ancaman Syiah yang ia anggap bertentangan dengan ajaran Islam.

Advertisement

“Kenapa spanduk itu yang dianggap meresahkan, bukannya Syiah yang meresahkan. Nanti kami akan maju lagi dengan aksi lain selain sepanduk,” ancam dia.

Spanduk bermuatan Syiah sebelumnya mendapat kecaman dari berbagai kalangan masyarakat sipil. Peneliti lembaga Institue for Research and Empowerment (IRE) sekaligus dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jogja Abdur Rozaki menilai, spanduk itu bersifat provokatif lantaran menebar kebencian hanya karena berbeda aliran. Hal itu dianggap mengancam keberagaman NKRI dan berpotensi memecah belah umat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif