Jogja
Sabtu, 7 Maret 2015 - 19:20 WIB

JALAN RUSAK : Kecewa, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Manthous

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di Jalan Manthous yang ditanami pohon pisang oleh warga. selain sebagai bentuk protes, tanaman itu juga digunakan sebagai rambu- rambu peringatan. Jumat (6/3/2015) (JIBI/Harian Jogja/dok. Warga Jatisari)

Jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki mengakibatkan warga kecewa.

Harianjogja.com, JOGJA– Seringnya terjadi kecelakaan di Jalan Manthous di Dusun Jatisari, Desa Playen, Kecamatan Playen membuat warga mengeluh. Malahan sebagai bentuk kritik terkait kondisi jalan itu, sejak Jumat (6/3/2015) pagi warga menanami lubang-lubang dengan pohon pisang.

Advertisement

Setidakanya ada enam titik yang rusak di ruas jalan sepanjang 4,5 kilometer itu. Di titik-titik tersebut butuh perbaikan, karena sering kali mengakibatkan kecelakaan. Kondisi ini makin parah saat malam hari. Sebab dikarenakan minimnya penerangan membuat area jalan menjadi gelap. Akibatnya para pengendara, khususnya kendaraan roda dua harus lebih berhati-hati.

Menurut penuturan salah seorang warga, Warno mengatakan sudah sering terjadi kecelakaan di wilayah tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada upaya perbaikan di jalan maestro Campur Sari itu.

“Untuk memberikan rambu-rambu peringatan, kami sejak pagi menanam pohon pisang. Langkah ini juga sebagai kritik kepada pemerintah untuk segera memerbaikinya,” kata Warno kepada wartawan, kemarin.

Advertisement

Dia menjelaskan, sebelum menanam pisang, warga sempat menimbun lubang jalan dengan tumpukan jerami. Namun upaya tersebut belum efektif, sebab masih saja warga yagn hampir terjatuh saat melintas.

“Kami terpaksa menanam pohon pisang, sehingga dari kejauhan warga bisa melihatnya. Saat ini, baru ada dua titik yang kita pasang, namun dalam waktu dekat akan tiga titik yang akan ditanam pohon pisang,” kata dia.

Selain di jalur di Dusun Jatisari, kerusakan yang sama juga terjadi di Dusun Glidak, Desa Logandeng. Di jalur ini beberapa titik juga mengalami kerusakan dengan lubang-lubang yang membahayakan pengguna jalan. Namun demikian belum ada kejelasan untuk melakukan perbaikan di jalur itu.

Advertisement

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul Djaka Lelana mengatakan, jalan tersebut merupakan jalur provinsi, sehingga DPU Gunungkidul tidak memiliki kewenangan untuk mengurusi jalan tersebut.

“Kami hanya bertanggungjawab terhadap jalan di kabupaten saja. sedang untuk wilayah provinsi itu menjadi urusan Pemerintah DIY,” tutur Djaka.

Meski demikian, dia berjanji akan melaporkan kerusakan tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUESDM) DIY. Tujuannya agar jalan tersebut segera diperbaiki.

“Akan kita laporkan, dan mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif