SOLOPOS.COM - Sejumlah petani menanam padi di sawah (JIBI/Solopos/Iskandar)
Gabung ke kelompok tani seharusnya memberikan banyak manfaat pada petani
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kepala Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPPKP) Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan, dengan menjadi anggota kelompok tani, petani justru akan diuntungkan. Misalnya saja, petani bisa mengakses bantuan dari pemerintah.
“Misalnya saja petani bisa mendapatkan pupuk bersubsdi dan bantuan benih,” ujar dia, Senin (9/3/2015).
Dengan menjadi anggota kelompok, ungkap dia, petani bisa mendapatkan bantuan sarana produksi. Selain itu, dengan adanya kelompok tani, akan memudahkan petugas penyuluhan yang mendampingi.
“Kelompok juga terus kami dampingi dan imbau agar berjalan dengan maksimal sehingga manfaat yang ada bisa dirasakan seluruh anggotanya,” ungkap dia.
Misalnya saja, lanjut dia, setiap bulan ada forum desa yang digelar rutin. Dalam kesempatan tersebut, petugas akan memberikan penyuluhan dan menampung aspirasi dari petani. Harapannya, ketua kelompok tani yang hadir, kemudian menyalurkan pengetahuan tersebut kepada anggotanya.
“Di setiap daerah, masalah yang dihadapi berbeda-beda,” ungkap dia.
Sementara Kabid Program, Sarana, dan Prasarana BPPKP Gunungkidul Oneng Windu Wardana menambahkan, distribusi pupuk bersubsidi hanya bisa dilakukan kepada kelompok tani. Petani yang bukan anggota kelompok tidak akan bisa menikmati pupuk bersubsidi.
“Namun, petani masih bisa membeli pupuk nonsubsidi di toko eceran. Karena hanya kelompok tani yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi,” imbuh dia.
Meski begitu, tidak semua petani merasa repot dengan adanya kelompok tani. Salah satu anggota Kelompok Tani Mekar Sari di Dusun Kalidadap, Desa Gari, Kecamatan Wonosari Lilik Rahmat menyebutkan, dengan menjadi anggota kelompok, ia bisa ikut merasakan program dari pemerintah.