Jogja
Jumat, 13 Maret 2015 - 16:40 WIB

MITIGASI BENCANA : Alat Pemanen Hujan Bakal Dipasang, Seperti Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Mitigasi bencana, Kimpraswil Jogja bekerja sama dengan UGM akan memasang peralatan pemanen hujan.

Harianjogja.com, JOGJA– Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja akan memasang peralatan pemanen hujan di sejumlah lokasi yang tersebar di bantaran tiga sungai besar sebagai program uji coba.

Advertisement

“Pemasangan peralatan pemanen hujan ini merupakan kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu upaya pelestarian air,” kata Kepala Bidang Permukiman dan Saluran Air Limbah Kimpraswil Kota Jogja Hendra Tantular, Kamis (12/3/2015).

Peralatan pemanen air hujan tersebut akan digunakan untuk menampung air hujan melalui talang air yang ada di rumah penduduk. Air yang tertampung akan diolah dengan sistem tertentu guna menyaring berbagai polutan yang terlarut di dalamnya sebelum dimanfaatkan.

Hendra mengatakan, peralatan tersebut biasanya digunakan di daerah-daerah yang sulit memperoleh air bersih sehingga masyarakat memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Advertisement

“Namun, tidak ada salahnya memasang peralatan ini di Kota Jogja. Masyarakat akan memperoleh pembelajaran bahwa air hujan tidak hanya terbuang begitu saja tetapi bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau saat musim kemarau,” katanya.

Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta menganggarkan dana sekitar Rp193,5 juta untuk pemasangan peralatan pemanen hujan tersebut.

Kegiatan pemasangan peralatan pemanen hujan tersebut rencananya akan direalisasikan pada Mei.

Advertisement

“Jika diperlukan, maka kami juga akan memasangnya di salah satu kantor dinas di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai bagian dari uji coba,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kimpraswil Kota Jogja Toto Suroto mengatakan, jumlah air yang bisa ditampung melalui peralatan tersebut sangat tergantung pada luasan atap suatu bangunan.

“Kami akan uji coba dulu di kantor pemerintahan. Jika berjalan baik, maka tidak menutup kemungkikan ditempatkan di rumah-rumah penduduk.

Harapannya, peralatan ini bisa membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air saat kemarau,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif