SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo (Dok)
Wisata Kulonprogo disemarakan dengan digelarnya pentas Sugriwo-Subali.
Harianjogja.com, KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo akan menggelar pertunjukan sendratari kisah Sugriwa-Subali secara rutin di objek wisata Gua Kiskendo.
“Pertunjukan sendratari Sugriwa-Subali untuk mengangkat pariwisata berbasis budaya dan mengangkat kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo di Kulonprogo, Kamis (12/3/2015).
Menurut cerita, kata Hasto, pada zaman dahulu pernah terjadi sebuah peristiwa yang mengerikan di dalam Gua Kiskendo sebagaimana tergambar dalam kisah Sugriwo – Subali yang bertarung dengan Mahesa Sura dan Lembu Sura.
Alur cerita tentang peristiwa tersebut digambarkan pada dua relief di depan mulut Gua Kiskendo. Di dalam gua juga terdapat batu yang menyerupai lidah di dalam gua dai dianggap sebagai lidah Mahesa Sura yang dipotong oleh Subali agar Mahesa Sura tidak bisa hidup kembali.
Selain itu ada juga yang disebut babat kandel, yaitu bebatuan yang menyerupai usus manusia yang digambarkan sebagai isi perut Mahesa Sura yang dibuang oleh Subali.
“Tarian ini akan menjadi sendratari khas Kulon Progo yang diberi nama sendratari Sugriwo – Subali,” kata dia.
Hasto mengatakan sendratari Sugriwo – Subali merupakan bagian dari menghidupkan budaya lokal, nilai – nilai lokal untuk mempopulerkan wisata di Gua Kiskendo.
Dia mengatakan sendratari ini juga mempunyai makna kemasyarakatan dan mengangkat ekonomi kerakyatan karena tarian ini melibatkan lebih dari 100 penari yang berasal dari warga setempat. Hal diharapkan bisa menambah kesejahteraan dari kehidupan warga-warga penari di sekitar Gua Kiskendo.
“Suguhan wisata dalam bentuk nilai budaya yang tinggi tanpa harus mendatangkan materi dari asing atau luar daerah, tetapi digali dari nilai – nilai luhur lokal hingga lahirlah tari Sugriwo – Subali,” kata Hasto.
Masyarakat dipersilakan menikmati sendratari baru asli Kulon Progo yang diberi nama Sendratari Suguriwo – Subali yang akan dipentaskan secara utuh, pertama kali pada 22 Maret 2015 di Gua Kiskendo.