Jogja
Minggu, 15 Maret 2015 - 04:20 WIB

SERTIFIKASI HALAL : Jumlah Umat Muslim Bertambah, Ini yang Perlu Dilakukan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi labelisasi halal bahan makanan. (halalville.blogspot.com

Sertifikasi halal diharapkan dapat terus diperkuat.

Harianjogja.com, JOGJA– Indonesia diharapkan memperkuat kapasitas sertifikasi halal untuk merespon jumlah populasi Muslim dunia yang diperkirakan mencapai 2,2 miliar pada 2030.

Advertisement

“Pertumbuhan populasi Muslim tersebut akan mendorong potensi ekonomi syariah global dan berpengaruh terhadap peningkatan permintaan produk halal,” kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Harsoyo, Sabtu (14/3/2015).

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia harus proaktif menyambut fenomena tersebut. Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia sudah seharusnya mengambil peran melalui penguatan kapasitas sertifikasi halal.

“UII memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi terhadap penguatan kapasitas sertifikasi halal itu melalui pendirian lembaga pengujian halal. Saat ini sedang dikaji agar lembaga tersebut dapat segera dibuka,” katanya.

Advertisement

Berkaitan dengan hal itu, kata dia, UII menjalin kerja sama dengan Halal Science Center (HSC) Universitas Chulalongkorn (UC), Thailand. Penandatanganan nota kesepahaman itu telah dilakukan di UC pada Selasa (11/3/2015).

Menurut dia, kerja sama UII-HSC UC yang mencakup bidang kolaborasi penelitian dan pengembangan produk halal tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas sertifikasi halal hingga pada level kawasan Asia Tenggara.

“HSC UC hingga saat ini telah menjadi lembaga pengujian halal terkemuka di Thailand. Selain telah menjadi mitra tetap The Central Islamic Committee of Thailand dalam sertifikasi halal, lembaga tersebut juga mendapat dukungan dana dari pemerintah Thailand,” kata Harsoyo.

Advertisement

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UII Allwar mengatakan kerja sama UII-HSC UC tersebut juga mencakup program pelatihan dan pertukaran mahasiswa, peneliti, dan profesor.

“Kolaborasi itu membuka peluang bagi UII untuk mengakselerasi pendirian lembaga pengujian halal,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif