Buruh gendong di Jogja kecewa karena saat diundang ke Gedung Agung tidak diberi kesempatan menyampaikan aspirasi
Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak 247 pekerja buruh gendong pasar tradisional di DIY diundang oleh Istri Wakil Presiden Yusuf Kalla, Mufida Kalla dan sejumlah isteri menteri di Istana Gedung Agung, Rabu (25/3/2015).
Namun, buruh gendong ini kecewa karena tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya kepada para isteri kabinet kerja Jokowi-JK ini.
Para buruh gendong yang sebagian besar sudah berumur diatas 50 an tahun ini masuk ke Gedung Agung mengenakan sandal jepit. Mereka melewati dua pintu sterilisasi yang dijaga ketat oleh Pasukan Khusus Pengamanan Presiden (Paspampres).
Di dalam gedung agung, buruh gendong mendengarkan laporan kegiatan anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era (Oase) Kabinet Kerja yang disampaikan oleh Isteri Menteri Sekretaris Negara, Siti Farida Pratikno.
Farida mengatakan, kedatangan istri-istri menteri itu dalam rangka silaturahmi dan bakti sosial di Jogja selama dua hari.
Sementara Mufida Kalla hanya mendoakan para buruh gendong di Jogja agar sehat selalu. Tak ada kesempatan dialog atau bertanya kepada buruh gendong. Selanjutnya mereka diminta foto bersama dengan isteri-isteri menteri di halaman Gedung Agung.
Dalam sesi foto-foto tersebut para buruh gendong setengah dipaksa untuk berbaris bersama para isteri menteri secara bergantian oleh pihak protokoler. Usai berfoto, Oase Kabinet Kerja kemudian melanjutkan kunjungannya ke Sentra Kerajinan Kulit di Manding Bantul.
Ketua Paguyuban Buruh Gendong Suyatmi mengungkapkan kekecewaannya karena tidak diberikan kesempatan tanya jawab dengan isteri menteri. “Padahal kami dan buruh gendong lainnya ingin sekali menyampaikan keluh kesah kami kepada mereka [istri menteri],” keluhnya