Jogja
Selasa, 31 Maret 2015 - 11:39 WIB

Harga BBM Naik, Bagaimana Harga Kebutuhan pokok?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang kebutuhan pokok di Pasar Argosari Gunungkidul. (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Harga BBM naik ternyata belum berpengaruh terhadap harga sejumlah bahan kebutuhan pokok

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belum memberikan dampak di pasaran. Beberapa komoditas kebutuhan pokok terpantau stabil, dan belum ada kenaikan.

Advertisement

Informasi yang dihimpun di Pasar Argosari, Senin (30/3/2015), sejumlah kebutuhan pokok belum menunjukkan pergerakan, pascapemerintah menaikan harga BBM. Misalnya telur masih dipasarkan Rp16.000 per kilogram (kg), minyak goreng Rp10.500 per liter.

Komoditas bawang merah memang mengalami kenaikan, dari harga normal Rp15.000 menjadi Rp30.000 per kg. Namun demikian, kenaikan terjadi bukan lantaran BBM naik, melainkan minimnya pasokan di pasaran.

Sementara itu, untuk cabai merah keriting masih dijual dengan harga Rp18.000 per kk, sedang cabai keriting dipasarkan Rp30.000 per kg. Jika dilihat dari tren yang terjadi, kedua komoditas ini dalam kondisi menurun.

Advertisement

Beberapa waktu sebelumnya, harga sempat menembus Rp130.000 untuk cabai rawit dan cabai merah keriting dipasarkan hingga Rp60.000 per kilogram.

“Secara keseluruhan belum ada pergerakan harga akibat kenaikan BBM sejak Sabtu [28/3/2015]. Mudah-mudahan harganya terus bisa stabil,” kata salah seorang pedagang di Pasar Argosari, Deni Astuti.

Dia menjelaskan, khusus untuk komoditas sayur mayur harganya cenderung naik turun. Hal ini tidak lepas pasokan barang di pasaran.

Advertisement

“Ya kalau barangnya ada, harganya cenderung murah. Tapi kalau pasokannya kurang, trennya akan naik. Saat ini, harga yang naik paling tinggi terjadi di bawang merah,” paparnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Fajar Wibowo, salah seorang pedagang beras di Pasar Argosari. Dia menjelaskan, kenaikan BBM belum berdampak terhadap harga jual beras. “Kalau dilihat dari tren akhir-akhir ini malah turun, karena harganya sempat melonjak,” kata Fajar.

Dia mencontohkan, harga beras dengan merek Mangkok dipasarkan Rp250.000 per sak ukuran 25 kilogram. Harga ini mengalami penurunan Rp10.000 per sak, karena sebelumnya dipasarkan Rp260.000 per sak.

“Kalau untuk beras di petani lokal kisaran harga jualnya di angka Rp8.000 per kilogramnya,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif