Jogja
Selasa, 31 Maret 2015 - 08:20 WIB

Menu Cabul di Kedai24 Digugat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi mi (dailymail.co.uk)

Menu cabul di warung makan Kdai24 di Sleman digugat
 
Harianjogja.com, SLEMAN – Sebuah warung makanan dan minuman bernama Kedai24 yang berada di Kabupaten Sleman menjadi perbincangan di linimasa dalam dua hari terakhir.

Kedai itu menyajikan menu dengan istilah seronok, cabul tak sesuai dengan norma kesusilaan dan tidak ramah jika dikunjungi anak di bawah umur.

Advertisement

Fakta itu mengundang prihatin Forum Komunikasi Psikolog Puskemas se-Kabupaten Sleman yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Sleman.

Setelah mengajukan protes kemudian dilakukan mediasi di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Sleman, Senin (30/3/2015).

Hasilnya Kedai 24 diberikan waktu selama dua pekan untuk mengganti nama-nama cabul itu menjadi istilah yang lebih edukatif. Jika tidak dipenuhi, maka Polres Sleman akan membawa kedai itu ke jalur hukum.

Advertisement

Kedai24 menuliskan nama cabul sebagai akronim. Seperti. Pelacur (pemusnah lapar cukup rasional), Sodomie (semangkok olahan indomie), Peniz (spesial nasi soziz) juga Gigolo (gerombolan nasi goreng sesuka lo).

Itu adalah nama yang tergolong umum, namun masih ada belasan istilah menu lainnya yang tak pantas secara edukasi jika dipublikasikan.

“Saya pernah pesan Sodomie karena penasaran saja. Setelah kami menunggu dan dihidangkan seorang wanita, ternyata sama dengan mie rebus pada umumnya,” ujar Pras, 28, warga Triharjo, Sleman yang pernah mencoba menu tersebut, Senin (30/3/2015).

Advertisement

Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Mafilindati Nuraini menyatakan protes yang dilakukan para psikolog puskesmas adalah hal yang wajar. Karena kedai tersebut menggunakan istilah menu yang tidak sesuai dengan norma kesusilaan. Dikhawatirkan menimbulkan dampak terhadap anak dan remaja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif