The Jupiters kembali melakukan latihan dengan dua perubahan penerbang. Pergantian ini mempertimbangkan faktor psikologis dua eksekutor maut.
Harianjogja.com, SLEMAN – Tim aerobatik The Jupiter atau Jupiter Aerobatic Team (JAT) kembali berlatih pascaterjadinya kecelakaan di Langkawi, Malaysia beberapa waktu lalu. Dua eksekutor maut sementara diistirahatkan dari JAT dalam latihan dengan objek Base Ops Lanud Adisutjipto, pada Selasa (31/3/2015).
Kapentak Lanud Adisutjipto Jogja Mayor Hamdi Londong menjelaskan latihan perdana pascainsiden di Malaysia
merupakan persiapan menyambut HUT TNI AU pada 9 April mendatang. Selain masuknya dua pesawat cadangan
merupakan persiapan menyambut HUT TNI AU pada 9 April mendatang. Selain masuknya dua pesawat cadangan
menjadi pesawat inti, tim Jupiter juga mengalami sedikit perubahan. Tetapi ditegaskan Londong perubahan itu tidak
mempengaruhi kualitas JAT.
“Pak Romas dan Pak Harjo sementara diganti oleh Pak Frando dengan Pak Kisha. Dua penggantinya itu juga pernah gabung di JAT sehingga sudah tidak asing,” ungkapnya, Selasa (31/3/2015).
Menurut Londong sesuai hasil pemeriksaan di Lembaga Kesehatan Penerbang dan Ruang Angkasa (Lakespra)
Saryanto setiap penerbang yang mengalami eject dari kursi lontar memang harus istirahat. Hal itu mempertimbangkan psikologi penerbang.
“Karena dalam setiap eject itu penerbang sama dengan ditekan 10 kali berat badannya. Untuk sementara harus istirahat selama tiga bulan,” urainya.
Kendati demikian Londong mengakui masuknya dua personel baru membutuhkan adaptasi dalam beberapa kali
latihan.
“Wajar kalau penyesuaian itu pasti ada untuk beberapa kali latihan. Tapi dua personel itu sebelumnya juga
anggota JAT pada 2012,” imbuhnya.