Jogja
Rabu, 1 April 2015 - 14:39 WIB

Harga BBM Naik, Organda DIY Berharap Subsidi BBM untuk Angkutan Umum

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mogok (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harga BBM naik sehingga Organda DIY berharap ada subsidi BBM untuk angkutan umum

Harianjogja.com, JOGJA- Pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kebingungan dikeluhkan Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY.

Advertisement

“Kami belum mengambil sikap atas kenaikan harga BBM kemarin. Kami masih bingung dengan kebijakan itu, merepotkan,” kritik Ketua Organda DIY Agus Adrianto, Selasa (31/3/2015).

Menurutnya, kenaikan harga BBM pasti akan memberatkan pelaku usaha angkutan darat. Apalagi loadfactor angkutan darat sangat minim.

Selain itu, saat ini harga suku cadang juga naik akibat rupiah yang melemah. Dampak yang dirasakan jelas berakibat pada turunnya pendapatan pengusaha yang angkutan publik itu.

Advertisement

“Kalau tarif angkutan darat dinaikkan, bisa jadi penumpang akan beralih ke moda transportasi lainnya,” lanjutnya.

Agus berharap, pemerintah memberi subsidi bagi angkutan umum sebagai dampak harga BBM yang fluktuatif. Hal itu perlu dilakukan agar ada kepastian usaha dan angkutan umum tidak terus merugi.

“Pemerintah dapat menunjuk beberapa SPBU sebagai rujukan angkutan umum untuk mengisi BBM bersubsidi untuk angkutan umum. Dengan begitu, upaya penyelewengan BBM bersubsidi bisa teratasi,” usulnya.

Advertisement

Marketing Branch Manager Pertamina Jogja dan Surakarta Freddy Anwar menyampaikan, kenaikan harga BBM merupakan kewenangan dari pusat. Pihaknya menjaga pasokan agar tetap aman.

Freddy mengatakan, untuk Premium sudah tidak ada sistem kuota lagi. Posisi kuota premium sejajar dengan BBM jenis pertamax dan nonsubsidi lainnya.

Freddy memperkirakan, konsumsi BBM sejak diterapkan kebijakan harga baru tersebut tidak mengalami perubahan drastis. Selama 2015, konsumsi premium rata-rata sebesar 1.400 KL per hari sedangkan pertamax mencapai 160-200 kiloliter (KL) per hari dan solar 350 KL per hari.

“Jadi stok BBM saat ini masih aman, rinciannya sebanyak 14.000 KL untuk premium, 600 KL untuk pertamax dan 15.000 KL untuk solar. Kami akan menyediakan BBM sesuai kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif